Realisasi PBB-P2 Seruyan Hanya 20 Persen

id BPPRD Seruyan, Markus, PBB P2

Realisasi PBB-P2 Seruyan Hanya 20 Persen

Ilustrasi (Istimewa)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Perdesaan (PBB-P2) di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah hingga Oktober 2017 baru Rp250 juta atau sekitar 20 persen dari target Rp1,1 miliar.

"Masih rendahnya penerimaan PBB-P2 disebabkan karena belum optimalnya realisasi PBB-P2 dari masing-masing kecamatan," kata Kepala Badan Pengelola Perpajakan dan Retribusi Daerah (BPPRD) Seruyan Markus di Kuala Pembuang, Senin.

Mantan Asisten III Sekretariat Daerah mengatakan, berdasarkan data realisasi penerimaan PBB-P2 per 23 Oktober 2017, banyak desa dan sejumlah kecamatan yang realisasi PBB-P2 masih nihil serta realisasinya masih jauh di bawah target yang telah ditentukan.

"Hal inilah yang membuat penerimaan PBB-P2 menjadi belum maksimal dan belum berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan," katanya.

Ia menyebutkan, realisasi PBB-P2 untuk Kecamatan Seruyan Hilir Rp54,7 juta dari target Rp585,8 juta, Kecamatan Seruyan Hilir Timur Rp24,5 juta dari target Rp157,1 juta, Kecamatan Danau Sembuluh Rp68.544 dari target Rp28,5 juta, Kecamatan Seruyan Raya Rp956 ribu dari target Rp52,1 juta.

Kemudian, Kecamatan Danau Seluluk Rp3,7 juta dari target Rp41,5 juta, Kecamatan Hanau Rp3,7 juta dari target Rp41,5 juta, Kecamatan Seruyan Tengah Rp22,8 juta dari target Rp124 juta, Kecamatan Seruyan Hulu Rp1,9 juta dari target Rp41,8 juta.

"Adapun dua kecamatan yang realisasinya masih nihil adalah Kecamatan Suling Tambun dengan target Rp29,6 juta dan Kecamatan Batu Ampar dengan target Rp20,4 juta," katanya.

Menurutnya, rendahnya realisasi PBB-P2 dari masing-masing kecamatan dan desa sebabkan karena beberapa hal, yakni kurang akuratnya data objek pajak, subjek pajak dan wajib pajak, objek pajak ganda dan subjek pajak tidak berada sesuai alamat data awal atau pindah domisili.

"Kelemahan-kelemahan ini yang nanti akan coba kita benahi sehingga ke depan realisasi penerimaan PBB-P2 dapat lebih optimal," katanya.