Palangka Raya (Antara) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah mencatat frekuensi penerbangan pesawat angkutan penumpang di provinsi ini selama September 2017 tercatat 2.086 kali atau mengalami penurunan sekitar 10 persen dibanding Agustus 2017 tercatat 2.319 kali penerbangan.
Penurunan frekuensi penerbangan tersebut berdampak pada penurunan arus lalu lintas penumpang sekitar 4,57 persen dan barang 3,86 persen, kata Kepala BPS Kalteng Hanif Yahya di Palangka Raya, Jumat.
"Kalau penurunan aktivitas penumpang terjadi pada penumpang datang sebesar 4,13 persen dan penumpang berangkat sebesar 5,04 persen. Sedangkan untuk penurunan lalu lintas barang, aktivitas bongkar barang 0,92 persen dan muat 9,24 persen," ucapnya.
Walau frekuensi penerbangan selama September 2017 di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila" ini mengalam penurunan, namun penerbangan selama Januari hingga September 2017 tetap mengalami kenaikan 7,48 persen dibandingkan bulan yang sama tahun 2016.
Di mana penerbangan selama Januari hingga September 2016 jumlahnya hanya sekitar 15.557 kali, penumpang 1.151.335 orang dan barang 13.701 ton. Sementara di bulan yang sama tahun 2017 jumlah penerbangan 16.720 kali, penumpangnya 1.331.460 orang, dan barang 15.285 ton.
"Untuk penumpang selama September 2017 jumlanya mencapai 162.989 orang. Jumlah itu terbagi dalam 84.503 orang diantaranya penumpang yang datang dan 78.486 orang yang berangkat," kata Hanif.
Dari beberapa layanan bandar udara yang beroperasi hingga September 2017, frekuensi arus lalu lintas penumpang masih didominasi Tjilik Riwut Kota Palangka Raya yang mencapai 86.458 orang, disusul Iskandar Pangkalan Bun 51.438 orang dan H Asan Sampit 24.363 orang, dan bandar udara lainnya 730 orang.
Sedangkan frekuensi lalu lintas barang selama September 2017 tetap di dominasi Bandar Udara Tjilik Riwut yang mencapai 1.065 ton, disusul Bandar Udara Iskandar Pangkalan Bun 485 ton, bandar udara H Asan Sampit 248 ton, dan bandar udara lainnya 6 ton.
"Itu perkembangan arus lalu lintas bandar udara selama September 2017 di provinsi Kalteng. Termasuk dari Januari hingga September 2017," demikian Hanif.
Berita Terkait
Pembuatan Perahu Tradisional Di Palangka Raya
Sabtu, 20 April 2024 23:20 Wib
Puncak arus balik di Pelabuhan Sampit, penumpang turun capai 1.557 orang
Sabtu, 20 April 2024 19:10 Wib
Wisata pantai di Kobar sumbang pemasukan Rp250 juta selama libur Lebaran
Sabtu, 20 April 2024 16:56 Wib
Erick Thohir tegaskan perpanjang kontrak STY jika tembus target di Piala Asia U-23
Sabtu, 20 April 2024 15:25 Wib
Bentrok antarormas di Bandung, polisi tetapkan satu tersangka
Sabtu, 20 April 2024 14:08 Wib
20 saksi diperiksa KPK terkait penyidikan korupsi di LPEI
Sabtu, 20 April 2024 14:01 Wib
Penggunaan SPKLU mobil listrik di Kalimantan meningkat 1.900 persen
Jumat, 19 April 2024 23:48 Wib
Sambut HUT Kapuas, Disarpustaka cek persiapan pembangunan di kawasan Bukit Ngelangkang
Jumat, 19 April 2024 22:27 Wib