Kapolres Seruyan Ajak Masyarakat Bijak Gunakan Medsos

id Kapolres Seruyan, AKBP Nandang Mumin Wijaya, Bijak Gunakan Medsos

Kapolres Seruyan Ajak Masyarakat Bijak Gunakan Medsos

Kapolres Seruyan AKBP Nandang Mu'min Wijaya. (Foto Antara Kalteng/Fahrian Adriannoor)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Kapolres Seruyan, Kalimantan Tengah, AKBP Nandang Mu`min Wijaya mengajak masyarakat di daerah itu untuk bijaksana dalam menggunakan media sosial (Medsos).

"Selain membawa dampak positif, medsos yang sudah menjadi bagian gaya hidup juga dapat membawa pada hal-hal negatif, karena itu masyarakat harus bijak menggunakan Medsos," katanya di Kuala Pembuang, Kamis.

Perwira menengah Polri ini juga mengajak masyarakat berhati-hati menggunakan Medsos, terutama saat menerima dan menyebarkan berbagai informasi dari Medsos yang masih belum jelas kebenarannya.

"Tidak semua informasi dari Medsos baik dan benar, untuk itu masyarakat harus hati-hati. Pahami betul dan pastikan kebenaran informasi yang diterima sebelum kemudian kembali disebarkan," katanya.

Ia menambahkan, kehati-hatian masyarakat pengguna Medsos juga harus lebih ditingkatkan menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Seruyan 2018 mendatang.

Karena Medsos bisa saja dimanfaat oleh pihak-pihak tertentu untuk menyebarkan informasi dengan tujuan merusak keharmonisan masyarakat menjelang pelaksanaan Pilkada.

"Jadi jangan sampai kita mudah terprovokasi oleh isu-isu yang berkembang melalui Medsos yang belum tentu jelas kebenarannya," katanya.

Ia mengungkapkan, saat ini para pengguna Medsos terlalu mudah menyebarkan konten tanpa melakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap kebenaran data yang mereka sebarkan.

Bahkan berdasarkan hasil pemantauan terhadap pengguna Medsos khususnya Facebook di Seruyan, terdapat pengguna Facebook yang telah menguplod atau menyebarkan konten bermuatan ujaran kebencian.

"Alangkah baiknya jika pengguna Medsos dapat menyaring kebenaran dari informasi yang diterima sebelum membagikannya. Jangan sampai nanti terjerat Undang-Undang ITE dan akhirnya berurusan dengan hukum karena penggunaan Medsos yang salah," katanya.