Terseret 20 Meter, 2 Kader HMI Tewas Kecelakaan

id tewas, kecelakaan, tabrakan, Terseret 20 Meter, Sepasang Remaja Tewas Akibat Tabrakan, HMI, dua Kader HMI Tewas Kecelakaan

Terseret 20 Meter, 2 Kader HMI Tewas Kecelakaan

Ilustasi (ANTARA News/Lukisatrio)

Sampit (Antara Kalteng) - Sepasang remaja di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas antara sepeda motor mereka bertabrakan dengan sebuah mobil angkutan umum.

"Kami mendengar suara keras, ternyata tabrakan. Pengendara sepeda motor sempat terseret sekitar 20 meter. Yang laki-laki meninggal dunia di lokasi, yang perempuan langsung dibawa ke rumah sakit. Tadi polisi juga datang," kata Ijas, salah satu warga setempat, Sabtu.

Data Polres Kotawaringin Timur, dua korban tersebut adalah Muhammad Gifar (20) warga Desa Bantian Bapinang Hilir Laut, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, dan Indah Darmayanti (21) warga Jalan Merak Nomor 33 RT 18 RW.05 Kelurahan Baamang Hilir Kecamatan Baamang. Dua remaja berstatus mahasiswa namun beda kampus itu menaiki sepeda motor bebek dengan nomor polisi KH 6166 LJ.

Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB di Jalan HM Arsyad km 16 Desa Bapanggang Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Saat itu cuaca cukup cerah dan kondisi jalan cukup lancar.

Saat kejadian, keduanya bertolak dari Sampit menuju arah Samuda, kampung halaman Gifar. Ketika di Jalan HM Arsyad km 16, dari arah berlawan tiba-tiba muncul mobil dengan nomor polisi KH 1468 P yang dikemudikan Muhammad Arsad.

Mobil tersebut diketahui merupakan angkutan umum jurusan Seruyan-Sampit yang saat itu mengangkut sepuluh penumpang. Belum diketahui persis penyebabnya, namun mobil yang dikemudikan Arsad diduga mengambil jalan sedikit ke tengah dan tidak bisa menghindari sepeda motor korban sehingga tabrakan tidak bisa dihindari lagi.

Tabrakan keras itu membuat Gifar dan Indah terpental, sementara sepeda motor mereka rusak berat. Akibat kejadian itu, Gifar meninggal dunia di tempat kejadian, sedangkan Indah langsung dilarikan ke RSUD dr Murjani Sampit. Namun sekitar pukul 15.00 WIB, Indah juga mengembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit.

Seluruh penumpang mobil dalam kondisi selamat. Sedangkan Arsad langsung diamankan polisi untuk menjalani proses hukum.

Kejadian ini menimbulkan duka mendalam bagi keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Kedua korban meninggal dunia itu ternyata merupakan kader organisasi tersebut.

"Kami sangat berduka dengan kejadian ini. Mereka kawan-kawan yang sangat baik bagi kami. Kami memohon kita mendoakan mereka supaya diterima di sisi Allah dan keluarganya diberi ketabahan. Kami berharap kasus ini ditangani dengan baik," harap Ketua Umum HMI Komisariat Ahmad Dahlan Sampit, Burhan Nurrohman.

Sementara itu, polisi belum memberikan keterangan resmi terkait kejadian ini. Kasus ini sedang ditangani dengan meminta keterangan para saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara.