Bupati Kotim Minta Masyarakatnya Waspada Serangan Buaya

id buaya mentaya, sungai mentaya, bupati kotim

Bupati Kotim Minta Masyarakatnya Waspada Serangan Buaya

Bupati Kotawaringin Timur, H Supian Hadi. (FOTO ANTARA Kalteng/Rendhik Andika)

Sampit (Antara Kalteng) - Meningkatnya ancaman serangan buaya di Sungai Mentaya, membuat Bupati Kotawaringin Timur, Kalteng, H Supian Hadi khawatir dan mengingatkan masyarakatnya lebih waspada saat beraktivitas di sungai.

"Saya mengimbau masyarakat waspada dengan buaya yang berkeliaran. Hati-hati saat beraktivitas di sungai," kata Supian di Sampit, Senin.

Dua bulan terakhir, buaya makin sering muncul di Sungai Mentaya, khususnya di perairan Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit, Pulau Hanaut dan Seranau yang letaknya berseberangan. Bahkan pernah warga mendapati buaya muncul di depan pintu rumah mereka, diduga karena mengincar ternak seperti ayam dan bebek.

Kejadian yang makin membuat masyarakat takut adalah ditangkapnya seekor buaya besar di halaman rumah seorang warga bernama H Hasan di Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan pada Jumat (10/11) tengah malam. Saat itu kawasan tersebut sempat dilanda banjir hampir selutut orang dewasa akibat sungai sedang pasang, sehingga buaya dengan mudah naik ke darat.

Untungnya binatang ganas itu berhasil ditangkap menggunakan jaring sehingga tidak sampai menimbulkan korban. Buaya itu diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah dan kemudian dilepas di Suaka Margasatwa di Kabupaten Lamandau.

"Kalau dapat buaya, serahkan ke BKSDA. Jangan dibunuh. Menurut saya, perlu tim mengevaluasi tingkat keganasan buaya. Data, di mana saja buaya sering muncul supaya bisa diantisipasi. Kalau bisa, relokasi," kata Supian.

Serangan buaya terhadap warga sudah banyak memakan korban. Insiden buaya menerkam manusia di kawasan itu pernah terjadi di Kecamatan Pulau Hanaut, Teluk Sampit, Mentaya Hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara dan Seranau.

Sebagian besar korbannya meninggal dunia. Bahkan ada beberapa korban yang jasadnya tidak pernah ditemukan lagi.