Legislator Kotim Dukung Program Internet Masuk Desa

id dprd kotim, internet masuk desa, Muhammad Shaleh

Legislator Kotim Dukung Program Internet Masuk Desa

Bupati Kotim H Supian Hadi mencoba video jarak jauh dengan salah satu kepala desa saat peluncuran Internet Desa, Minggu (12/11/2017). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Muhammad Shaleh mendukung penuh program internet masuk desa di kabupaten tersebut.

"Kita berharap dengan adanya internet masuk desa dapat membuka keterisolasian koneksi internet di desa," katanya di Sampit, Selasa.

Menurut Shaleh, dengan terkoneksinya internet di desa diharapkan juga dapat membuka dan menambah wawasan masyarakat desa.

"Untuk saat ini sebagian besar desa yang ada di wilayah Kotawaringin Timur belum terkoneksi dengan internet. Sehingga wawasan dan pengetahuan masyarakat desa terbatas, terutama berkaitan dengan informasi," ucapnya.

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, membuat terobosan dengan meluncurkan internet desa menggunakan teknologi VSAT sehingga akses informasi bagi masyarakat di desa-desa terpencil menjadi terbuka.

"Ini merupakan terobosan yang sangat bagus untuk itu kita sangat mendukung. Mudah-mudahan tahun 2018 nanti seluruh desa (168 desa) sudah bisa terkoneksi internet semua," ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi mengatakan 2018 nanti ditargetkan seluruh desa yang ada di daerah itu akan terkoneksi internet.

"Untuk saat ini ada sebanyak 10 desa yang sudah terkoneksi internet yang tersebar di sejumlah kecamatan yaitu Desa Hanjalipan, Bagendang Tengah, Bagendang Hulu, Bantian, Damar Makmur, Bukit Makmur, Jatiwaringin, Luwuk Sampun, Tukang Langit dan Tumbang Mujam.

Sebagian desa ini lokasinya jauh dari pusat kota, bahkan ada yang belum terhubung jalan darat, ujarnya.

Akses internet di 10 desa tersebut sudah berjalan tiga bulan terakhir. Penggunaan teknologi yang bekerjasama dengan Telkomsel ini diharapkan bisa membantu membuka keterisolasian informasi desa terpencil, khususnya 26 desa yang saat ini sama sekali belum terjangkau signal operator seluler.

Supian menambahkan, keterisolasian dari jangkauan internet, menjadi salah satu hambatan dalam mewujudkan motto pemerintah daerah yakni Bergerak Cepat Membangun Kotawaringin Timur. Teknologi ini dinilai sangat membantu mempercepat peningkatan kualitas pendidikan dan komunikasi pembangunan ke seluruh desa.

"Masyarakat juga banyak yang mengusulkan minta pemancar signal, kami harap dibantu mumpung ada kerjasama dengan Telkomsel. Saya juga mengingatkan agar kita semua bijak dalam menggunakan internet, khususnya media sosial," kata Supian.