Sampit (Antara Kalteng) - Petani di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, makin bersemangat meningkatkan produksi bawang merah dengan memperluas penanaman karena masih tingginya permintaan.
"Komoditas bawang merah ini peluangnya juga besar karena permintaan tinggi, sehingga bagus dikembangkan, serta menjadi komoditas yang disurvei dalam penghitungan inflasi," kata Kepala Dinas Pertanian Kotawaringin Timur, I Made Dikantara di Sampit, Kamis.
Saat ini penanaman bawang merah dilakukan petani sejumlah wilayah di Kotawaringin Timur. Saat ini Dinas Pertanian bersama petani juga melakukan penanaman perdana pengembangan bawang merah di Desa Samuda Besar Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, dengan uji coba seluas sepuluh hektare.
Kebutuhan bawang merah di Kotawaringin Timur cukup tinggi. Sayangnya, produksi bawang merah oleh petani lokal belum sebanding dengan tingginya permintaan, sehingga untuk memenuhi semua permintaan, pedagang masih mendatangkan bawang dari Pulau Jawa maupun Nusa Tenggara Barat.
Pengembangan bawang merah sudah berjalan beberapa tahun terakhir. Selain dibantu oleh pemerintah pusat dan daerah, pengembangan bawang merah juga dibantu melalui kerjasama dengan pihak lain, khususnya Bank Indonesia yang bertujuan untuk membantu menekan inflasi.
Untuk lahan seluas satu hektare, idealnya dibutuhkan sekitar satu ton atau seribu kilogram bibit bawang merah. Namun karena pemerintah pusat hanya membantu sebanyak 600 kg untuk tiap hektare, maka jarak tanamnya harus disesuaikan.
Pengembangan bawang merah di kabupaten ini dimulai dengan pembibitan di lahan seluas 36 hektare. Pengembangan kemudian dilakukan di lahan seluas 98 hektare, sehingga total luas tanam mencapai 134 hektare, tersebar di beberapa kecamatan.
Satu hektare lahan menghasilkan delapan hingga sepuluh ton bawang merah. Jika semua tanaman bawang merah berhasil maksimal, maka sudah bisa memenuhi kebutuhan bawang merah di Kotawaringin Timur yang hanya sekitar 35 ton.
"Petani di Samuda Besar ini menanam sekitar sepuluh hektare. Kecamatan lain juga mengembangkan bawang merah, yakni Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kotabesi, dan Seranau. Semoga semua berhasil," harap Made.
Bawang merah merupakan komoditas tambahan selain tanaman utama pilihan petani yakni padi. Meski bukan komoditas utama, namun pemerintah tetap fokus membantu para petani.
Pemerintah daerah terus mendorong peningkatan produktivitas pertanian. Peluang sektor ini masih cukup besar sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani.
Berita Terkait
Wabup Kotim kecam tindakan asusila terhadap dua anak kandung
Jumat, 19 April 2024 21:14 Wib
DPRD minta Pemkab Kotim dampingi korban asusila di bawah umur
Jumat, 19 April 2024 19:29 Wib
RSUD SI Kobar terus tingkatkan fasilitas kesehatan
Jumat, 19 April 2024 17:47 Wib
Perbaikan jalan Tanjung Jariangau-Bawan-Kuala Kuayan tetap berlanjut
Jumat, 19 April 2024 16:03 Wib
Disbudpar Kotim siap suguhkan kemeriahan di Festival Budaya Habaring Hurung
Jumat, 19 April 2024 15:49 Wib
Penumpang bus arus balik Lebaran di Sampit naik tipis
Jumat, 19 April 2024 7:14 Wib
Pemkab Kotim optimalkan normalisasi sungai atasi banjir di Sampit
Jumat, 19 April 2024 6:31 Wib
BKSDA Sampit pantau orang utan menyasar ke kawasan bandara
Jumat, 19 April 2024 5:42 Wib