Begini Kondisi Mahasiswi Korban Tabrak Lari Yang Kehilangan Satu Kaki

id Korban Tabrakan, Mahasiswa Ditabrak, Tabrak Lari

Begini Kondisi Mahasiswi Korban Tabrak Lari Yang Kehilangan Satu Kaki

Mahasiswi UPR Palangka Raya yang menjadi korban tabrak lari di ruang IGD RSUD dr. Doris Sylvanus saat berbincang dengan keluarga dan didampingi dr Thoedorus Sapta Admaja (Atas) Minggu (29/11/17). (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Mahasiswi yang menjadi korban tabrak lari oleh sebuah truk di Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur, pada Sabtu (18/11/) lalu sehingga mengakibatkan kaki sebelah kanannya putus, kini kondisinya telah membaik.

Kondisi mahasiswi Universitas Palangka Raya jurusan Bahasa Inggris itu juga telah dilakukan operasi oleh tim dokter dari RSUD dr Doris Sylvanus Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

"Kondisi Febby setelah menjalani operasi yang dilakukan tim dokter pada Minggu, pukul 06.30-08.30 WIB keadaannya terus membaik, bahkan ia juga sudah bisa berkomunikasi seperti biasa," kata Kabid Diklit Pengembangan SDM dan Humas RSUD dr Doris Sylvanus dr Thoedorus Sapta Admaja di Palangka Raya, Minggu.

Theo mengatakan, tim dokter ketika melaksanakan operasi berhasil menghentikan pendarahan yang dialami oleh Febby. Hanya saja tim dokter memastikan kaki yang bersangkutan tidak bisa disambung kembali.

"Jaringan tulang yang lepas dari tubuhnya itu tidak bisa kami sambungkan. Operasi yang dilakukan tim dokter juga berjalan lancar pendarahan yang semula terus keluar dari bagian kaki kanannya kini sudah stabil sesuai dengan harapan kita semua," katanya.

Ia menjelaskan, Febby menerima sebanyak tiga kantong darah semenjak masuk ke RSUD, dan potongan kaki juga telah diterima oleh pihak rumah sakit serta disimpan ditempat yang aman.

"Mengenai potongan kaki yang bersangkutan apakah nantinya akan dihancurkan menggunakan alat kedokteran atau mau di kubur, sepenuhnya keputusan berada di pihak keluarga pasien," ucapnya.

Sementara itu, Febby yang masih terbaring lemah di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD setempat mengaku sama sekali tidak mengetahui persis peristiwa yang mengakibatkan kakinya itu putus.

"Semua itu terjadi secara tiba-tiba, saya waktu itu terpental dari sepeda motor, kemudian ketika dilihat kaki saya sudah putus. Untungnya cepat warga sekitar langsung memberikan pertolongan hingga kami dirujuk ke rumah sakit terdekat," jelas Febby.

Semantara itu Lili rekan Febby yang juga menjadi korban dalam insiden tersebut, hingga kini masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr Doris Sylvanus setempat lantaran mengalami beberapa luka akibat benturan dari kecelakaan pada waktu itu.