Palangka Raya Buat Lokasi Percontohan "Kotaku"

id Wakil Wali Kota Palangka Raya, Mofit Saptono, Percontohan Kotaku

Palangka Raya Buat Lokasi Percontohan "Kotaku"

Wakil Wali Kota Palangka Raya, Mofit Saptono saat membahas program kota tanpa kumuh di aula BAPPEDA Kota Palangka Raya yang juga turut dihadiri perwakilan Kementerian PUPR dan Bank Dunia. (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Pemerintah Kota Palangka Raya membuat lokasi percontohan "Kota tanpa kumuh (Kotaku)" guna mencapai target tanpa kumuh pada tahun 2019.

"Untuk mencapai target 2019 tanpa kawasan kumuh atau yang dikenal dengan target 100-0-100 itu akan sangat sulit dan mustahil bila tidak dimulai fokus satu wilayah jadi percontohan sebagai kawasan 'Kotaku',"  kata Wakil Wali Kota Palangka Raya, Mofit Saptono di Palangka Raya, Selasa.

Dia mengatakan, kawasan percontohan sangat diperlukan mengingat saat ini terdapat delapan lokasi di delapan kelurahan yang menjadi target program kota tanpa kumuh (Kotaku) dengan luas mencapai 105,2 hektare.

"Melalui kawasan percontohan tersebut kita berharap warga, terutama yang kawasannya masuk zona kota tanpa kumuh dapat mencontoh upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat," katanya.

Pernyataan itu diungkapkan Mofit usai menghadiri acara rapat yang membahas program kota tanpa kumuh di aula BAPPEDA Kota Palangka Raya yang juga turut dihadiri perwakilan Kementerian PUPR dan Bank Dunia.

"Dengan datangnya `world bank` dan Kementerian PUPR RI diharapkan kita bisa segera memiliki percontohan kawasan kota tanpa kumuh karena untuk target 100-0-100 pada tahun 2019, berat direalisasikan," katanya.

Kepala BAPPEDA Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, mengatakan rapat kali ini istimewa karena kedatangan perwakilan pihak bank dunia.

"Pihak 'world bank' akan meninjau ke lokasi pembangunan Kotaku, untuk melihat langsung, karena pihaknya akan membantu dalam pendanaan," katanya.

Pemerintah Palangka Raya pun menetapkan kawasan yang masuk program Kotaku menjadi tiga blok dengan konsep pengembangan sebagai kawasan wisata, "water front city" dan kawasan pemukiman. Seluruh kawasan tersebut berada di wilayah bantaran Sungai Kahayan.