BMKG Minta Nelayan Selatan Kalimantan Waspadai Gelombang Tinggi

id BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya, Lian Adriani, gelombang tinggi

BMKG Minta Nelayan Selatan Kalimantan Waspadai Gelombang Tinggi

Prakirawan BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya, Lian Adriani. (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya meminta nelayan mewaspadai ancaman gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di wilayah Selatan Pulau Kalimantan.

"Nelayan yang berlayar di sekitar perairan di laut Jawa atau sebelah selatan Pulau Kalimantan agar waspada karena gelombang laut karena diperkirakan mencapai 2,5 meter," kata Prakirawan BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya, Lian Adriani, Jumat.

Pada dasarnya, ada dua penyebab tingginya gelombang laut, yakni pertama karena hembusan angin muson atau angin yang terjadi akibat massa udara terjadi perbedaan tekanan udara yang mencolok antara daratan dan samudera, dan kedua karena adanya awan kolonimbus yang berada di atas laut.

Lian pun meminta masyarakat nelayan yang akan melaut lebih jeli memperhitungkan keadaan cuaca yang kemungkinan terus berubah-ubah.

"Ini perlu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Cuaca di laut sulit ditebak. Untuk itu nelayan juga harus terus melakukan pemantauan melalui aplikasi yang dapat memberi informasi terkait prakiraan cuaca di darat dan di laut," katanya.

Masyarakat nelayan juga diimbau terus waspada terhadap setiap perubahan cuaca yang terjadi di laut. Data dari BMKG juga dapat dijadikan rujukan saat melaut.

Para nelayan juga diminta tak memaksakan diri melaut jika cuaca dan gelombang dinilai dapat membahayakan. Lebih baik menahan diri bila cuaca di laut tidak bersahabat.

Di sisi lain, terkait kondisi cuaca di wilayah Kalimantan Tengah, wanita berhijab ini mengatakan bahwa di Provinsi Kalimantan Tengah khususnya bagian utara dan timur untuk mewaspadai potensi hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir.

Masyarakat terutama yang berada di daerah aliran sungai juga meminta untuk mewaspadai naiknya tinggi permukaan air sungai mengingat intensitas hujan wilayah hulu sungai di Kalimantan Tengah cukup tinggi.