Kurangi Pengangguran, Pemkab Ini Perbanyak Pelatihan Kerja

id bahalap, disnakertrans kotim, pelatihan kerja

Kurangi Pengangguran, Pemkab Ini Perbanyak Pelatihan Kerja

Kepala Bidang Pelatihan dan Peningkatan Produktivitas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotawaringin Timur, Bahalap. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah terus berupaya mengurangi pengangguran dengan memperbanyak pelatihan keterampilan kerja sesuai kebutuhan pasar kerja.

"Supaya efektif, jenis pelatihannya pun disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja. Contohnya saat ini yang banyak dibutuhkan perusahaan adalah tenaga operator, mekanik dan komputer, maka bidang ini yang kami prioritaskan sehingga pesertanya bisa langsung diserap perusahaan," kata Kepala Bidang Pelatihan dan Peningkatan Produktivitas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotawaringin Timur Bahalap, di Sampit, Selasa.

Saat ini, dari sekitar 450.000 penduduk Kotawaringin Timur, angka pengangguran mencapai sekitar 3,5 persen. Pemerintah daerah berupaya menurunkannya menjadi 2 persen dengan memperbanyak pelatihan kerja, khususnya melalui loka latihan kerja.

Menurutnya, upaya itu memerlukan perjuangan berat karena harus berpacu dengan tinggi laju pertambahan penduduk di kabupaten ini. Ironisnya, pertambahan penduduk itu sebagian besar merupakan pencari kerja dari luar daerah yang datang mencari pekerjaan di Kotawaringin Timur.

Belum lama ini, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotawaringin Timur melalui loka latihan kerja menggelar pelatihan sebanyak enam jurusan keterampilan, yakni audio video, mekanik junior sepeda motor, basic office teknologi informasi komunikasi, finishing kayu teknik semprot, instalasi penerangan, dan menjahit pakaian dasar.

Progran rutin itu diharapkan mampu memberi bekal bagi pencari kerja bersaing mendapatkan pekerjaan. Pemerintah daerah berupaya terus meningkatkan sumber daya manusia pencari kerja agar mampu bersaing di bursa kerja.

Bahalap menyebutkan, pencari kerja terbesar yang terdata di kabupaten ini adalah berlatar belakang pendidikan sekolah menengah atas (SMA) sederajat yakni 8.300 orang. Sedangkan pencari kerja dengan latar belakang pendidikan sarjana sekitar 10 persen.

"Kami punya peraturan daerah pemberdayaan tenaga kerja lokal, tapi kalau bidang atau kompetensi yang dicari tidak ada maka perusahaan terpaksa merekrut tenaga kerja dari luar daerah. Makanya jurusan pelatihan kerja yang dibuka harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja," katanya pula.

Menurutnya, pemerintah akan kesulitan mengurangi pengangguran tanpa dukungan semua pihak. Lembaga pelatihan kerja diminta berkolaborasi dan bersinergi agar langkah yang diambil lebih efektif mengurangi pengangguran.

Masyarakat berhak menikmati hasil kemajuan di daerahnya agar tidak hanya menjadi penonton.

Karena itu, menurutnya, perlu terus dipacu mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan mumpuni serta bekemampuan unggul, sehingga mampu bersaing di pasar kerja.