Nah! Bandara Sampit Terancam Turun Kelas, Karena Hal Ini

id Sekda Kotawaringin Timur, Halikinnor, Bandar udara Haji Asan Sampit

Nah! Bandara Sampit Terancam Turun Kelas, Karena Hal Ini

Bandara H Asan Sampit Kotawaringin Timur. (Istimewa)

Sampit (Antara Kalteng) - Bandar udara Haji Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah terancam turun kelas dari kelas B ke kelas C akibat infrastruktur tidak memenuhi standar.

Penjabat Sekretariat Daerah (Sekda) Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Selasa membenarkan ancaman tersebut, dan pemerintah daerah saat ini sedang mengkonsultasikan ke pemerintah pusat.

"Kita saat ini sedang mendata dan menginvetarisasi infrastruktur yang dianggap tidak memenuhi standar tersebut untuk selanjutnya dilakukan pembenahan dan peningkatan," tambahnya.

Menurut Halikinnor, penurunan kelas harus dihindari, sebab jika sampai bandara Haji Asan Sampit turun kelas maka dipastikan tidak akan didarati pesawat jet jenis Boeing dan hanya pesawat kecil jenis ATR atau baling-baling.

Salah satu infrastruktur yang diminta untuk segera dilakukan peningkatan adalah landasan pacu bandara Haji Asan Sampit.

Landasan pacu bandara Haji Asan Sampit saat ini memiliki panjang 2.800 meter wajib dan harus diperpanjang.

Kemudian mengenai keselamatan penerbangan, dimana di ujung landasan pacu, tepatnya di pinggir Sungai Mentaya masih ada jalan yang sering dipergunakan warga melintas, baik itu motor maupun mobil, sehingga dapat mengganggu penerbangan.

Begitu juga dengan pagar pembatas bandara tidak memenuhi syarat keamanan serta di sekitar landasan pacu masih banyak pepohonan yang yinggi.

"Kita pemerintah Kotawaringin Timur akan berupaya semaksimal munghkin untuk memperbaiki dan meningkatkan fasilitas bandara yang dianggap tidak memenuhi standar teraebut agar babdara Haji Asan Sampit nantinya tidak turun kelas," katanya.

Halikinnor mengaku di tahun anggaran 2018 Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur telah mengalokasikan dana sebesar Rp25 miliar untuk pembiayaan peningkatan fasilitas bandara tersebut.

"Kita tidak ingin bandara Haji Asan Sampit turun kelas, sebab hal itu akan merugikan daerah dimana program pemerintah seperti menjadi daerah tujuan wisata tentunya akan gagal," ucapnya.