Maskapai Penerbangan di Sampit Jangan Semaunya Menaikan Harga Tiket

id Pemkab Kotim, Kadin Kalteng, Bandara Haji Asan Sampit, harga tiket pesawat, Mahalnya Harga Tiket Pesawat, Sriwjiaya Air, Wings Air dan NAM Air. Rute

Maskapai Penerbangan di Sampit Jangan Semaunya Menaikan Harga Tiket

Ilustrasi - (www.palinguniks.com)

Sampit (Antara Kalteng) - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, Susilo, mengkritisi mahalnya harga tiket pesawat di Bandara Haji Asan Sampit yang dinilai menimbulkan dampak luas.

"Kadin ingin maskapai penerbangan di Sampit jangan hanya mengambil keuntungan semata dengan semaunya sendiri menaikkan harga tiket," kata Susilo di Sampit, Selasa.

Saat ini penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit dilayani Sriwjiaya Air, Wings Air dan NAM Air. Rute yang diterbangi yakni Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, Palangka Raya dan Banjarmasin.

Susilo menilai, harga tiket rute luar pulau yang berkisar Rp1,4 juta, terlalu tinggi. Banyak pengusaha dan masyarakat mengeluhkan tingginya harga tiket sehingga menimbulkan dampak lain.

Tingginya harga tiket pesawat dikhawatirkan menimbulkan dampak luas, khususnya dalam hal ekonomi. Pengusaha akan menghitung tingginya harga tiket pesawat sebagai biaya produksi sehingga akan berdampak kepada masyarakat selaku konsumen.

Tingginya harga tiket pesawat juga menjadi pertimbangan bagi pengusaha yang ingin berinvestasi di Kotawaringin Timur. Biaya transportasi tidak bisa dipisahkan dari biaya produksi bagi produsen dan imbasnya bagi konsumen.

"Itu yang terjadi saat ini. Besok ada enam pengusaha yang datang ke Sampit untuk survei investasi. Mereka langsung kaget mengetahui harga tiket Rp1,4 juta. Ini tentu menjadi catatan mereka. Buktinya, mereka akhirnya memilih pulang melalui Palangka Raya. Ini bukan mereka tidak mampu membeli, tapi ini gambaran reaksi masyarakat atau konsumen," kata Susilo.

Susilo mengajak maskapai untuk peduli dan ikut mendukung kemajuan perekonomian Kotawaringin Timur dengan tidak menjual tiket dengan harga tinggi. Jika harga tiket pesawat terus naik, investor dan wisatawan enggan datang padahal kabupaten ini ingin menjadi daerah tujuan wisata.

Menurut Susilo, saat ini saja tingginya harga tiket pesawat mulai disikapi pengguna jasa penerbangan. Banyak warga yang memilih bepergian melalui Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya karena harga tiket jauh lebih murah dan banyak pilihan.

"Kadin mendorong ada maskapai lain yang masuk sehingga bisa bersaing sehat dan menguntungkan masyarakat. Maskapai yang hadir di Sampit harus ikut mempromosikan, jangan sampai hanya ambil keuntungan saja," kata Susilo.

Susilo mengatakan, potensi ekonomi dan wisata Kotawaringin Timur sangat besar untuk dikembangkan. Semua pihak harus bersama-sama mendukung pemerintah daerah untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada.