Jelang Natal, Harga Kebutuhan Pokok di Barsel Mulai Naik

id Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Barito Selatan, Junaidi, Harga Kebutuhan Pokok di Barsel Mulai Naik

Jelang Natal, Harga Kebutuhan Pokok di Barsel Mulai Naik

Ilustrasi. (Istimewa)

Buntok (Antara Kalteng) - Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah dalam seminggu terakhir mencatat terjadi pergerakan harga bahan kebutuhan pokok.

Hal tersebut berdasarkan hasil pemantauan di Plaza Beringin Buntok, kata Kabid Perdagangan pada Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Barito Selatan, Junaidi, di Buntok, Rabu.

Ia mengatakan, meskipun ada mengalami kenaikan, akan tetapi kenaikan harganya tidak terlalu signifikan, hanya ada beberapa komoditi saja yang lonjakan harganya mengalami kenaikan yang cukup signifikan yakni harga cabe.

"Seperti harga keriting yang sebelumnya Rp 20 ribu, meningkat menjadi Rp 50 ribu/kilogramnya, begitu juga dengan harga cabe kering yang sebelumnya Rp 60 ribu meningkat menjadi Rp 80 ribu/kgnya," jelas Junaidi.

Sedangkan beras lokal jenis siam unus naik dari Rp 15 ribu/kgnya menjadi Rp 17 ribu, beras Tilang IR.64/IR42 mengalami kenaikan Rp 3 ribu, dari Rp 10 ribu menjadi Rp 13 ribu/kgnya, dan untuk harga beras jenis lainnya masih tetap bertahan.

"Untuk harga komoditi lainnya seperti daging sapi masih bertahan Rp 145 ribu/kgnya, dan harga daging ayam potong naik dari 35 ribu menjadi Rp 38 ribu, begitu juga dengan daging ayam kampung, dari Rp 60 ribu naik menjadi Rp 65 ribu," tambah Junaidi.

Menurut dia, pihaknya akan terus melakukan pemantauan harga sembilan bahan pokok yang ada di wilayah setempat, apalagi menjelang perayaan hari besar keagamaan Natal, dan tahun Baru, biasanya akan ada mengalami kenaikan harga.

"Kita akan terus melakukan pemantauan harga barang, dan hasil pemantauan harga barang tersebut akan dilaporkan setiap minggu ke Kementrian Perdagangan Republik Indonesia," ucap dia.

Ia menyampaikan, apabila harga sembako terus mengalami kenaikan, maka pihaknya akan melaksanakan pasar murah, dan pasar penyeimbang untuk membantu masyarakat menjelang perayaan hari besar keagamaan.

"Dengan adanya pelaksanaan kegiatan pasar murah tersebut, bisa meringankan warga pra sejahtera atau yang tidak mampu dalam menghadapi lonjakan harga menjelang Natal, dan Tahun Baru nantinya," demikian Junaidi.