Ratusan Hektare Kebun Karet Barito Utara Terendam

id karet, kebun karet banjir,

Ratusan Hektare Kebun Karet Barito Utara Terendam

Seorang warga naik perahu kecil (jukung) melintas di sekitar kebun karetnya yang terendam banjir di Muara Teweh. (Foto Antara Kalteng/Kasriadi)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Ratusan hektare kebun karet milik warga sejumlah desa di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah sudah lima hari belakangan ini terendam banjir luapan Sungai Barito.

"Akibat kebun karet terendam banjir, usaha masyarakat di tempat kami terhenti total karena komoditas itu merupakan mata pencaharian utama," kata seorang warga Kelurahan Jambu Kecamatan Teweh Baru, Igang, di Muara Teweh, Jumat pagi.

Banjir yang melanda kabupaten di pedalaman Kalteng sudah memasuki hari lima. Meski berangsur-angsur surut sekitar 0,5 meter, tetapi di Kelurahan Jambu masih terendam banjir bervariasi antara 1-1,5 meter.

Petani karet lainnya, Adiono, warga Dusun Pararawen, Desa Lemo, Kecamatan Teweh Tengah mengakui akibat banjir ini, dia dan warga lainnya tidak bisa menyadap karet.

"Kami berharap banjir cepat surut, karena sudah mengganggu perekonomian warga. Kami juga mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah," katanya lagi.

Banjir yang melanda sejumlah desa di Kabupaten Barito Utara, juga melanda sejumlah kawasan dataran rendah di Muara Teweh.

Banjir yang melanda Muara Teweh ini juga masih merendam sejumlah ruas jalan, di antaranya Jalan Imam Bonjol dan Jalan Merak serta Gang Paraguay Jalan Dahlia dengan ketinggian air sekitar 0,5 meter.

"Banjir mulai surut namun sangat perlahan, kalau tidak hujan di kawasan hulu Sungai Barito atau di wilayah Kabupaten Murung Raya diperkirakan air surut," kata Bani, warga setempat.

Sementara sejumlah desa di enam kecamatan masih terendam banjir yakni wilayah Kecamatan Lahei, Lahei Barat, Teweh Baru, Teweh Tengah, Teweh Selatan dan Montallat, namun ketinggian banjir sudah mulai surut.

"Kita harapkan banjir cepat surut sehingga aktivitas masyarakat dan sekolah normal kembali," kata warga Didi warga Muara Teweh.