Legislator Meminta Investor Memperhatikan Ekonomi Masyarakat Desa

id DPRD Seruyan, Bambang Yantoko, Ekonomi Masyarakat Desa

Legislator Meminta Investor Memperhatikan Ekonomi Masyarakat Desa

Anggota DPRD Seruyan, Kalimantan Tengah Bambang Yantoko (Foto Antara Kalteng/Fahrian Adriannoor)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Anggota DPRD Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Bambang Yantoko meminta investor yang berinvestasi di daerah ini agar memperhatikan ekonomi masyarakat desa di sekitar lokasi kegiatan usaha.

"Investor jangan hanya ingin mengeruk keuntungan, tetapi harus peduli dengan masyarakat desa sekitar tempat kegiatan usaha," katanya di Kuala Pembuang, Jumat.

Ia mengatakan, saat ini kepedulian investor terutama perusahaan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang banyak di Seruyan terhadap perekonomian masyarakat lokal masih sangat minim. Akibatnya, ekonomi masyarakat desa di sekitar perusahaan menjadi sangat sulit.

"Masyarakat desa sekarang serba sulit karena tidak ada pekerjaan, maka mencari uang Rp40 ribu per hari juga susah," katanya.

Politisi Partai Golkar ini menilai, kondisi ekonomi yang semakin terpuruk ditambah kesenjangan ekonomi perusahaan dengan masyarakat desa membuat Seruyan menjadi daerah yang rawan terjadinya konflik ekonomi.

"Investor bisa masuk dengan mudah, sementara usaha masyarakat sulit. Kalau ekonomi lokal tidak diperhatikan dan dibiarkan terpuruk, maka konflik ekonomi tinggal menunggu waktu saja," katanya.

Menurutnya, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat desa dapat dilakukan oleh perusahaan perkebunan salah satunya dengan merealisasikan kebun plasma bagi masyarakat.

Ada banyak perusahaan perkebunan kelapa sawit yang sudah lama beroperasi di Seruyan namun hingga saat ini masih belum merealisasikan kebun plasma untuk masyarakat.

"Padahal pembangunan kebun plasma untuk masyarakat sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 98 Tahun 2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan," katanya.

Pihaknya mendorong pemerintah daerah untuk melakukan pembicaraan lebih serius dengan pihak perusahaan, serta berani bertindak tegas, bahkan kalau perlu mencabut izin usaha perkebunan bagi perusahaan yang tidak mau merealisasikan kebun plasma bagi masyarakat di sekitarnya.

"Hal ini agar kehadiran investor, khususnya perusahaan perkebunan sawit membawa dampak positif bagi masyarakat Seruyan, bukan sebaliknya," katanya.