Pembuatan Sabuk Pantai Atasi Abrasi Ujung Pandaran

id Wakil Bupati Kotawaringin Timur, HM Taufiq Mukri, Abrasi Ujung Pandaran

Pembuatan Sabuk Pantai Atasi Abrasi Ujung Pandaran

Sejumlah pekerja sedang mengerjakan pembuatan sabuk pantai di Pantai Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotim, Minggu (3/12/2017). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah HM.Taufiq Mukri mengatakan pembuatan sabuk pantai diharapkan dapat menahan gelombang dan abrasi objek wisata Ujung Pandaran.

"Kami juga sudah ada informasi dari pemerintah pusat bahwa akan ada bantuan yang dikucurkan untuk penanganan abrasi Pantai Ujung Pandaran pada tahun 2018," ucap Wabup Kotim di Sampit, Senin.

Akhir pekan tadi, Taufiq sempat meninjau perkampungan nelayan Desa Ujung Pandaran yang saat ini sedang dilakukan pembuatan sabuk pantai di kawasan itu. Peninjauan itu dilakukannya seraya menghadiri Kemah Jurnalis 2017 di pantai tersebut yang dihadiri perwakilan wartawan dari seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah.

Taufiq mengakui, kuatnya gelombang dan abrasi yang menimbulkan dampak makin parah, menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Namun besarnya dana yang dibutuhkan, akhirnya mengharuskan pemerintah daerah meminta bantuan pemerintah pusat.

"Pantai Ujung Pandaran sedang kami benahi. Kerusakan jalan menuju ke sini juga sudah dilaporkan ke gubernur karena statusnya jalan provinsi. Mudah-mudahan tahun 2018 atau 2019 sudah kembali mulus," kata Taufiq.

Pantauan di Pantai Ujung Pandaran, pembuatan sabuk pantai mulai menunjukkan hasil. Pekerja terlihat memasukkan pasir ke dalam wadah menyerupai pipa besar memanjang menggunakan sebuah mesin sedot.

Data Dinas Perikanan Kotawaringin Timur, pembuatan sabuk pantai berupa pemasangan kantong serat kain kuat berbentuk semacam pipa besar berdiameter satu meter yang akan diisi pasir, merupakan program Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Untuk membangun sabuk pantai sepanjang 2.500 meter ditambah jarak pembatas di setiap 20 meter sehingga total panjang sabuk menjadi 3.000 meter itu, diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp13 miliar. Namun mempertimbangkan waktu yang tersisa cukup singkat, pembangunan sabuk pantai pada 2017 ini rencananya hanya dilakukan sepanjang 1.200 meter dengan biaya sekitar Rp6 miliar lebih.

Pihak kontraktor mempunyai waktu 40 hari menyelesaikan pembuatan sabuk pantai tersebut sebelum 15 Desember nanti. Kontraktor optimistis bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

Pemerintah daerah khawatir dampak abrasi makin parah dan merusak aset-aset daerah yang ada di objek wisata berjarak sekitar 85 kilometer dari pusat kota Sampit tersebut. Abrasi akibat kuatnya hantaman gelombang laut Jawa menimbulkan dampak yang sangat parah di Pantai Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit.

Dalam lima tahun terakhir, sudah lebih dari 20 rumah warga terpaksa dibongkar karena pondasinya ambles akibat abrasi yang terus meluas cukup cepat. Aset wisata juga menjadi korban. Sejumlah gajebo atau tempat santai yang dibuat permanen dari beton yang dibangun di pinggir pantai, kini hancur tak tersisa akibat parahnya abrasi yang terus menggerus pantai.