Sampit (Antara Kalteng) - Ketua Fraksi Kebangkitan Hati Nurani DPRD Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Abdul Khalik meminta pemkab setempat untuk mengatasi kelangkaan gas LPG tabung 3kg.
"Selain langka, gas LPG tabung 3kg harganya naik menjadi Rp30.000 hingga Rp40.000/tabung. Dibandingkan dengan sebelumnya yang hanya Rp18.000 hingga Rp20.000/tabung," katanya di Sampit, Rabu.
Menurut Khalik, masih belum diketahui secara pasti pemicu kelangkaan dan naiknya harga gas LPG subsidi tabung 3 kg terasebut.
Butuh campur tangan pemerintah untuk mengatasi permasalahan ini, sebab sekarang mejelang perayaan Natal dan Tahun baru 2017-2018 kebutuhan gas LPG akan meningkat.
"Meskipun sekarang kewenangan untuk Dinas Pertambangan dan Energi sudah ditarik ke pemerintah provinsi, namun kami juga mengharapkan pemerintah kabupaten melalui UPT Dinas yang terbentuk bisa mengawasi penjualan dan distribusi LPG ini, karena penjualan dilapangan sudah melampaui kewajaran," katanya.
Khalik mengaku beberapa waktu lalu dirinya bersama jajaran Polsek Parenggean melakukan peninjauan ke lapangan, alhasil ternyata masih banyak penjual LPG tidak tahu aturan dengan menjual LPG diatas kewajaran.
"Pada prinsipnya ini memang harus ada intervensi dari pemerintah soal harga, dan parahnya lagi pemain LPG ini harus diusut karena ini menjadi persoalan bagi banyak orang, masyarakat yang jadi korban kalau kita terlambat menyelesaikannya dilapangan," ucapnya.
Ditegaskannya bahwa naiknya harga LPG menjelang akhir tahun ini sangat memberatkan masyarakat, terutama bagi mereka yang ekonominya pas-pasan.
Terlebih yang kemampuannya hanya mampu membeli tabung gas LPG 3 kilogram. Maka dari itu pengawasan dilapangan wajib dilakukan pemerintah daerah. Apalagi program konversi ke gas ini adalah program pemerintah tentunya harus dikawal.
"Program konversi dari minyak tanah ke gas merupakan program pemerintah jadi ketika masyarakat sudah mulai beralih ke gas jangan dibiarkan begitu saja, harus dikawal mulai dari ketersediaan gas hingga kepada harga eceran tertinggi dilapangan," demikian Khalik.
Berita Terkait
Wabup Kotim kecam tindakan asusila terhadap dua anak kandung
Jumat, 19 April 2024 21:14 Wib
DPRD minta Pemkab Kotim dampingi korban asusila di bawah umur
Jumat, 19 April 2024 19:29 Wib
RSUD SI Kobar terus tingkatkan fasilitas kesehatan
Jumat, 19 April 2024 17:47 Wib
Perbaikan jalan Tanjung Jariangau-Bawan-Kuala Kuayan tetap berlanjut
Jumat, 19 April 2024 16:03 Wib
Disbudpar Kotim siap suguhkan kemeriahan di Festival Budaya Habaring Hurung
Jumat, 19 April 2024 15:49 Wib
Penumpang bus arus balik Lebaran di Sampit naik tipis
Jumat, 19 April 2024 7:14 Wib
Pemkab Kotim optimalkan normalisasi sungai atasi banjir di Sampit
Jumat, 19 April 2024 6:31 Wib
BKSDA Sampit pantau orang utan menyasar ke kawasan bandara
Jumat, 19 April 2024 5:42 Wib