Pemkab Barut Jajaki Relokasi Desa Pedalaman Sungai Lahei

id Pemkab Barut, relokasi, pedalaman sungai lehai

Pemkab Barut Jajaki Relokasi Desa Pedalaman Sungai Lahei

Anggota BPBD Barito Utara memantau banjir di Desa Muara Inu Kecamatan Lahei akibat meluapnya Sungai Lahei pada 19 Nopember 2017. (Foto BPBD Barito Utara)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah menjajaki akan merelokasi sejumlah desa yang berada di pedalaman Sungai Lahei (anak Sungai Barito) ke kawasan akses jalan darat yang baru dibangun yang menghubungkan antar desa di Kecamatan Lahei.

"Rencana relokasi desa dan masyarakat di sejumlah desa ini sudah disampaikan Bupati Barito Utara (Barut) Nadalsyah kepada kami (Kecamatan Lahei) untuk dilakukan tindaklanjutnya," kata Camat Lahei Rayadi di Muara Teweh, Kamis.

Menurut Rayadi, program Bupati Nadalsyah ini untuk mengajak warga yang berada di desa-desa di dalam Sungai Lahei yang rawan dilanda banjir antara lain Desa Haragandang, Karendan, Muara Pari, Rahaden, Muara Inu, Juju Baru, Bengahon, Hurung Enef pindah ke tempat aman dari banjir.

Rencana lokasi relokasi berada di pinggiran aksen jalan darat yang baru dibuka Perusahaan Daerah `Batara Membangun` yakni jalan lintas Lahei dari Desa Muara Bakah menuju Desa Haragandang.

"Di lokasi baru itu nanti bupati akan merubah masyarakat kita sementara bertani secara tradisional dengan komoditi yang kurang menjanjikan kearah yang lebih baik, maju dan mensejahterakan," katanya.

Camat Rayadi menjelaskan, melalui lokasi baru tersebut listrik desa melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) juga akan masuk dan masyarakat dilatih bertani atau berkebun secara modern serta bersama-sama membudidayakan produk-produk unggulan seperti jagung hibrida, kakao dan karet serta tanaman lainnya.

Bupati Nadalsyah, kata dia, merujuk pada Desa Batu Raya Kecamatan Gunung Timang, dimana akses jalan darat menuju desa tersebut sudah membaik, sehingga listrik desa segera beroperasi selain itu produk unggulan seperti kakao (coklat) berhasil dikembangkan masyarakat setempat dan komoditi baru lagi dikembangkan yakni jagung hibrida.

"Produk perkebunan unggulan itu berhasil dikembangkan warga setempat sehingga tingkat perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya meningkat," jelas dia.

Dia mengatakan untuk menindaklanjuti program tersebut pihaknya telah melakukan komunikasi dengan sejumlah pihak atau lintas sektor sehingga mulai tahun 2018 pemerintah daerah akan melakukan sosialisasi terkait hal itu, disamping itu melanjutkan perubahan rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMDes) serta penyiapan lahan yang diharapkan melalui hibah masyarakat.

Untuk pembangunan rumah di lokasi yang baru itu nanti akan diperjuangkan melalui Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan Barito Utara baik melalui dana kabupaten maupun usulan ke pemerintah pusat.

"Kita harapkan mulai tahun 2019 mendatang pembangunan rumah masyarakat itu direalisasikan," ujar Rayadi.