Palangka Raya (Antara Kalteng) - Badan Pusat Statistik mencatat perkembangan nilai ekspor Kalimantan Tengah selama Oktober 2017 sebesar 129,37 juta dolar AS, turun 15,08 juta dolar AS atau 10,44 persen dibandingkan bulan sebelumnya 144,45 juta dolar AS.
Nilai ekspor dari pelabuhan yang ada di Kalteng senilai 50,97 juta dolar AS atau berkontribusi sekitar 39,40 persen dari keseluruhan perdagangan ekspor, kata Kabid Statistik Distribusi BPS Kalteng, Bambang Surpriono di Palangka Raya, Rabu.
Sedangkan transaksi ekspor melalui provinsi lain senilai 78,40 juta dolar Amerika atau sebesar 60,60 persen. Jadi memang ekspor Kalteng ini masih lebih banyak dibawa melalui pelabuhan lain yang ada di provinsi lain.
Walau mengalami penurunan namun nilai ekspor provinsi ini dari Januari hingga Oktober 2017 tercatat mencapai 1.527,43 juta meningkat 822,19 juta dolar AS atau 166,58 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 hanya sebesar 705,24 juta dolar AS.
Kenaikan nilai ekspor langsung mencapai 147,97 persen, lebih tinggi dibandingkan kenaikan nilai ekspor melalui provinsi lain yang hanya sebesar 105,49 persen. Di periode yang sama, nilai ekspor langsung senilai 475,34 juta dolar Amerika dan melalui provinsi lain mencapai 1.052,09 juta dolar Amerika.
Hal ini berarti kontribusi ekspor langsung hanya sebesar 31.12 persen, namun melalui provinsi lain mencapai 68,88 persen.
"Selama 10 bulan terakhir, kelompok bahan bakar mineral masih mendominasi pangsa ekspor senilai 852,67 juta dolar amerika atau 55,82 persen dari total ekspor," ucap Bambang.
Kabid di BPS Kalteng ini menegaskan Jepang merupakan negara pangsa ekspor terbesar selama Oktober 2017 dengan nilai mencapai 33,60 juta dolar Amerika atau 25,97 persen dari total nilai ekspor
Negara tujuan utama ekspor lainnya adalah India senilai 25,13 juta dolar Amerika atau 19,42 persen, Bangladesh senilai 20,93 juta dolar Amerika atau 16,18 persen, Tiongkok senilai 20,34 juta dolar Amerika atau 15,72 persen dan Belanda senilai 7,95 juta dolar Amerika atau 6,15 persen.
"Ini perkembangan Perdagangan Luar Negeri Kalteng, khususnya dari sektor Ekspor, yang kita pantau dan catat sesuai kondisi di lapangan," demikian Bambang.
Berita Terkait
Barut paparkan pembangunan pada rakor optimalisasi pemerintahan
Kamis, 28 Maret 2024 21:23 Wib
PLN imbau masyarakat waspadai penipuan dan pungli rekrutmen pegawai
Kamis, 28 Maret 2024 19:20 Wib
Bupati Kotim ingatkan 838 PPPK baru tidak ajukan pindah tugas
Kamis, 28 Maret 2024 19:17 Wib
316 guru PTT di Gunung Mas dilantik jadi PPPK
Kamis, 28 Maret 2024 19:07 Wib
298 PPPK Palangka Raya formasi 2023 terima SK pengangkatan
Kamis, 28 Maret 2024 19:00 Wib
THR ASN dan tenaga kontrak Kotim dibayar 2 April
Kamis, 28 Maret 2024 18:51 Wib
Penyediaan modal investasi dari OYO bagi mitra untuk standarisasi properti
Kamis, 28 Maret 2024 17:55 Wib
SPBU jual pertalite dicampur pewarna serupa pertamax
Kamis, 28 Maret 2024 17:54 Wib