Legislator Ini Menilai Desa Tak Berlistrik Sulit Maju

id DPRD Kotawaringin Timur, Dadang H Syamsu, Desa Tak Berlistrik Sulit Maju

Legislator Ini Menilai Desa Tak Berlistrik Sulit Maju

Anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Dadang H Syamsu. (FOTO ANTARA Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Dadang H Syamsu menilai desa yang tidak atau belum memiliki sambungan jaringan listri akan sulit maju dan berkembang.

"Sesuai fakta di lapangan pada umumnya desa di Kotawaringin Timur yang belum mendapatkan sambungan listrik menjadi desa tertinggal dibandingkan dengan desa yang mendapatkan sambungan listrik," katanya di Sampit, Kamis.

Untuk itu, Dadang berharap seluruh masyarakat Kotawaringin Timur yang berada di pedesaan bisa segera menikmati listrik, karena sampai saat ini masih banyak masyarakat belum merasakannya.

Menurut Dadang, desa yang sampai kini belum mendapat layanan jaringan listrik akan sulit berkembang.

Dadang mendorong pemerintah Kotawaringin Timur memberikan perhatian secara khusus terhadap desa yang belum mendapat penerangan listrik tersebut agar ketersediaan listrik bisa terealisasi pada 2018 nanti.

Pemerintah daerah bersama pihak PLN hendaknya mendata daerah atau desa mana saja yang belum masuk jaringan listrik.

"Daerah yang belum ada listrik tentu akan selalu tertinggal dan sulit maju, inilah yang harus menjadi pemikiran pemerintah akan pentingnya listrik yang menjadi kebutuhan masyarakat," katanya.

Lebih lanjut Dadang mengatakan pemenuhan kebutuhan energi liatrik sangat memungkinkan asalkan pemerintah daerah bersama PLN mau menjalin kerja sama dengan pihak perusahaan kelapa sawit.

"Eniergi listrik di perusahaan kelapa sawit sangat berlwbihan hanya saja selama ini belum dimanfaatkan dengan maksimal," ucapnya.

Dadang mengatakan pemenuhan eneegi listrik tidak hanya tanggung jawab PLN, namun juga menjadi tugas pihak perkebunan swasta yang memeliki energi listrik berlebih.

Pihak perusahaan besar hendaknya jangan hanya sekadar melakukan investasi semata, namun paling tidak ikut memperhatikan masyarakat di sekitar kawasan investasinya agar bisa ikut berkontribusi memberikan aliran listrik bagi masyarakat.

"Perusahaan jangan hanya memperhatikan karyawannya saja, tapi mereka juga wajib menperhatikan masyarakat yang tinggal di sekitarnya," ungkapnya.

adang melihat selama ini perhatian perusahaan untuk membagikan daya listrik mereka ke masyarakat sangat minim sekali.

Hal itu terlihat jelas dari keluhan masyarakat yang sampai kini tidak menikmati aliran listrik sementara desanya dikelilingi kawasan perkebunan.