"Saya akan memfasilitasi langsung agar korban tabrak lari itu mendapatkan bantuan kaki palsu. Korban akan diberangkatkan ke Solo untuk diukur pembuatan kaki palsunya, serta mengikuti terapi atau pelatihan untuk penggunaan kaki palsu tersebut disana," kata Kepala Dinas Sosial Kalteng, Suhaemi, di Palangka Raya, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, mahasiswi Universitas Palangka Raya Jurusan Bahasa Inggris yang menjadi korban itu, Febby, akan diberangkatkan apabila kondisi luka bekas operasi kakinya sudah mulai membaik.
Ia mengatakan, saat ini Febby harus terus rutin memeriksa kondisi bekas luka operasi kaki kanannya, diperkirakan bulan depan kondisi jahitan luka baru akan mengering. Setelah itu Febby akan langsung diberangkatkan ke Solo untuk pengukuran pembuatan kaki palsu itu.
"Kami akan memberikan bantuan tersebut kepada siapa saja yang memerlukan, beberapa waktu lalu Dinsos juga memberikan bantuan kaki palsu kepada beberapa masyarakat yang ada di kabupaten. Kalau itu untuk kepentingan masyarakat, tentu pemerintah harus memberikan kepeduliannya," kata Suhaemi yang juga merupakan Ketua PMI Kalteng.
Ketua PMI Kalteng yang terpilih secara aklamasi tersebut berjanji akan menanggung seluruh biaya perjalanan Febby ke Solo, apalagi mengingat ia saat itu mengalami kecelakaan usai mengikuti kegiatan nasional PMI di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Menyikapi bantuan tersebut, Febby mengaku sangat senang karena pemerintah cukup peduli dengan kondisinya saat ini, hal itu membuatnya semakin semangat agar cepat sembuh.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Suhaemi karena telah meluangkan waktunya berkunjung dan menyatakan akan membiayai semua kebutuhan untuk mendapatkan bantuan kaki palsu tersebut," ungkap Febby.
