Nah! Angka Kematian Akibat Penyakit Tidak Menular Meningkat di Kotim

id Dinas Kesehatan, dr Faisal Novendra Cahyanto, Penyakit Tidak Menular

Nah! Angka Kematian Akibat Penyakit Tidak Menular Meningkat di Kotim

Kepala Dinas Kesehatan Kotim, dr Faisal Novendra Cahyanto memberi arahan saat rapat koordinasi kesehatan, Jumat (8/12/2017). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, memberi perhatian serius terhadap penyakit-penyakit tidak menular karena makin banyak menyebabkan kematian dibanding jenis penyakit menular.

"Penyakit tidak menular juga harus didata karena angka kematiannya juga makin tinggi. Kecenderungan penyakit menular menurun, justru penyakit tidak menular yang naik, seperti stroke, jantung, gagal ginjal dan lainnya. Sebagian penderita meninggal di bawah usia 50 tahun," kata Kepala Dinas Kesehatan dr Faisal Novendra Cahyanto di Sampit, Jumat.

Pemaparan itu dilakukan Faisal dalam Rapat Koordinasi Bidang Kesehatan dan Evaluasi Bantuan Operasional Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur yang dihadiri perwakilan seluruh puskesmas, rumah sakit dan pegawai Dinas Kesehatan.

Faisal meminta seluruh puskesmas meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat untuk mengingatkan menjaga kesehatan. Masyarakat disebutnya harus diberi pemahaman untuk melakukan pencegahan penyakit dengan menjalankan pola hidup sehat dan rutin memeriksakan kesehatan ke pusat layanan kesehatan.

Ia juga menyebutkan banyak target yang harus dicapai, di antaranya mengeliminasi penyakit malaria pada tahun 2018 serta penyakit filariasis dan lainnya pada 2020.

"Pencapaian target itu membutuhkan partisipasi masyarakat untuk mendukung semua program yang dibuat," ujarnya.

Program Jaminan Persalinan atau Jampersal juga harus terus disosialisasikan kepada masyarakat karena realisasinya masih rendah.

Program itu adalah salah satu upaya menekan angka kematian ibu dan bayi melalui penanganan persalinan yang benar sesuai aturan kesehatan, karena masih banyak warga desa yang memilih bantuan bidan kampung saat melahirkan.

"Keberhasilan program di antaranya tergambar melalui tingkat angka kematian ibu dan, kurang gizi, penyakit menular dan tidak menular. Kita harus terus meningkatkan kinerja karena beban dan tuntutan makin berat," kata Faisal.

Untuk mengurangi risiko penyakit menular dan tidak menular, tenaga kesehatan di puskesmas harus lebih sering mendatangi masyarakat untuk memantau dan memberi pendampingan. Pelayanan kepada masyarakat harus ditingkatkan hingga ke pelosok.

Sementara itu, rapat koordinasi yang dilaksanakan juga bertujuan mensosialisasikan rencana pembangunan bidang kesehatan tahun 2018.

"Harapannya seluruh pegawai kesehatan mengetahuinya sehingga tidak ada kendala saat pelaksanaan dan pelaporan. Pelayanan publik akan terus ditingkatkan," kata Faisal.