Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Barito Masih Dicari

id BPBD barut, sungai barito, tenggelam

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Barito Masih Dicari

Tim masih melakukan pencarian dua korban tenggelam di Sungai Barito di wilayah Desa Ruji Kecamatan Montallat memasuki hari kedua. (Istimewa)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Ayah dan anak yang hilang terseret arus yang tenggelam di Sungai Barito wilayah Desa Ruji Kecamatan Montallat Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah masin terus dicari hingga memasuki hari kedua.

"Kedua korban penumpang kelotok terbalik setelah menabrak tongkang yang sedang muat kayu bulat di logpond PT Daya Sakti masih terus dilakukan pencarian oleh tim," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Barito Utara Gazali Montallatua melalui Kasi Rehabilitasi dan Rekontruksi Rahmadi Tonika di Muara Teweh, Jumat.

Menurut Rahmadi pencaharian terhadap Wahyu Joni Andean (34) dan anaknya yang berumur 3 tahun masih terus dilakukan, yang hilang sejak Kamis (7/12) sore hingga kini masih belum ditemukan.

Pencaharian korban dilakukan oleh tim yang terdiri dari BPBD, pihak Kecamatan, Polsek Montallat, TNI, RAPI serta masyarakat, dengan menyisir pinggiran Daerah Aliran Sungai(DAS) Barito menggunakan alat trasfortasi air (Kelotok), namun hingga kini masih belum membuahkan hasil.

Pencaharian terhadap korban akan terus kami lakukan, sampai keduanya berhasil kita temukan, katanya.

Dia mengatakan dalam pencaharian korban tenggelam ini tim dibagi menjadi empat. Selain itu pihaknya juga ada menempatkan petugas di dua buah pos yakni yang berada di Kelurahan Montallat dan Kelurahan? Tumpung Laung.

"Kita harapkan kedua korban cepat ditemukan," kata Rahmadi.

Kapolres Barito Utara AKBP Dostan Matheus Siregar melalui Kapolsek Montallat Ipda Tadi menjelaskan kecelakaan itu pada saat Arsuni pengemudi kelotok air yang membawa dua orang penumpang (Ayah dan anak) menuju ke arah hulu sungai, melewati bagian depan tongkang KBU 55 yang parkir sudah sekitar 14 hari di logpond PT DS.

Diduga kelotok mengalami kemacetan mesin dan tidak dapat di perbaiki sehingga terseret arus, lalu menghantam bagian depan tongkang yang mengakibatkan kelotok tenggelam.

Dua orang tidak sempat menyelamatkan diri, sedangkan pengemudi kelotok Arsuni bisa meloncat dan berenang mencapai ke pinggir sungai dan selamat, kata Tadi.