6 Kecamatan di Barut Masih Terendam Banjir

id Banjir di Barut, Bupati Barut, Nadalsyah, Korban Banjir

6 Kecamatan di Barut Masih Terendam Banjir

Warga berjalan di kawasan banjir di RT 4 Desa Sikui Kecamatan Teweh Baru yang terendam banjir, Selasa pagi. (Istimewa)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Banjir yang merendam enam Kecamatan di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah hingga sampai saat ini masih melumpuhkan aktifitas masyarakat setempat.

Seribu lebih kepala keluarga (KK) yang menjadi korban banjir, ada yang diungsikan dan ada yang memilih bertahan di kediamannya masing-masing. Kendati debit luapan air anak suangi yang ada di kabupaten setempat sudah mulai surut.

"Enam kecamatan yang terkena banjir akibat luapan anak Sungai Barito yaitu Kecamatan Lahei Barat, Teweh Tengah, Teweh Baru, Gunung Timang, Gunung Purei dan yang terakhir Kecamatan Teweh Timur yang jumlah KK nya mencapai seribu lebih," kata Bupati Barito Utara, Nadalsyah, Selasa.

Nadalsyah mengatakan, tindakan yang sudah diambil pemkab setempat adalah melakukan pendataan, memberikan bantuan serta mengungsikan sejumlah penduduk yang terkena banjir terparah dari enam kacamatan yang ada.

"Saat ini pemkab setempat sudah memberikan bantuan seperti memindahkan masyarakatnya dari lokasi banjir ke daerah daratan yang lebih tinggi. Kemudian dapur umum serta fasilitas kesehatan juga kita berikan agar mereka tidak terserang penyakit akibat banjir itu," katanya.

Dia menambahkan, dari enam kecamatan yang terendam banjir hanya tiga kecamatan yang ada di Barito Utara yang tidak terendam banjir. Tiga kecamatan tersebut adalah Kecamatan Montalat, Kecamatan Lahei, Teweh Selatan.

"Kami di Pemkab Barut pernah merencanakan untuk membuat codetan atau bendungan di beberapa anak Sungai Barito, namun setelah dilakukan kajian hal itu juga tidak bisa. Maka dari itu solusinya adalah memindahkan masyarakat yang ada di dataran rendah ke dataran yang lebih tinggi agar tidak menjadi korban banjir tiap tahunnya," tandas Nadalsyah.