Nelayan Kalteng Makin Sejahtera?

id nelayan kalteng, nelayan, BPS kalteng

Nelayan Kalteng Makin Sejahtera?

Ilustrasi. (Istimewa)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai tukar Subsektor perikanan di Kalimantan Tengah selama November 2017 mencapai 108,27 persen sekaligus bukti bahwa nelayan di provinsi ini semakin sejahtera.

Dilihat dari nilai tukar nelayan perikanan tangkap di provinsi ini pun selama November 2018 telah mencapai 114,11 persen, kata Kabid Bidang Statistik Distribusi BPS Kalteng, Bambang Supriono di Palangka Raya, Kamis.

"Secara umum, nilai tukar nelayan perikanan tangkap ini dipengaruhi selisih kenaikan indeks harga yang diterima sebesar 0,39 poin, atau masih lebih tinggi dibandingkan indeks harga yang dibayar hanya sekitar 0,34 poin," tambahnya.

Nelayan yang melakukan perikanan tangkap relatif lebih rentan terhadap cuaca dan musim, namun tetap dianggap lebih menguntungkan dibandingkan perikanan budidaya. Hal itu terlihat dari nilai tukar perikanan budidaya di Kalteng hanya sekitar 97,22 persen.

Bambang mengatakan nilai tukar perikanan budidaya di Kalteng selama November 2017 masih di bawah 100 persen, namun terjadi peningkatan sebesar 0,08 poin dibandingkan bulan sebelumnya.

"Indeks harga yang diterima nelayan perikanan budidaya cukup tinggi, yakni 121,30 persen, diikuti oleh tingginya indeks harga yang dibayar mencapai 124,76 persen," ucapnya.

Indeks harga yang diterima nelayan budidaya di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila" ini, terutama berasal dari meningkatnya indeks harga perikanan budidaya air tawar sebesar 0,24 poin, sedangkan air payau menurun sebesar 0,37 poin.

"Sementara untuk kenaikan indeks harga yang dibayar nelayan di Kalteng ini dipengaruhi meningkatnya indeks harga konsumsi rumah tangga (KRT) sebesar 0,49 poin," demikian Bambang.