Pemberian ASI Eksklusif di Gumas Masih Minim

id asi eksklusif, PKBI kalteng, air susu ibu

Pemberian ASI Eksklusif di Gumas Masih Minim

SOPD terkait saat mengikuti kegiatan MSF IV program kesehatan gizi berbasis, Jumat (15/12/17) di Aula BP3D Kabupaten Gumas. (Foto Antara Kalteng/Jemmy Kamis)

Kuala Kurun (Antara Kalteng) - Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif terbilang masih minim terjadi di wilayah Kabupaten Gunung Mas (Gumas), sehingga berdampak pada tingginya angka anak bertubuh pendek dan sangat pendek alias stunting akibat kurangnya asupan gizi dalam tubuh anak.

"Iya. Untuk tahun 2015 saja, hanya 3,3 persen saja ibu yang memberikan ASI eksklusif, sedangkan yang belum eksklusif mencapai 27,7 persen," ungkap Direktur Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kalteng Mirhan kepada Antara Kalteng, Jumat.

Meskipun demikian, ia optimis untuk tahun 2016, 2017 dan seterusnya pemberi ASI eksklusif akan terus bertambah lantaran sosialisasi yang gencar dilakukan ke masyarakat. "Saya yakin, sudah mengalami kenaikan untuk pemberi ASI eksklusif di tahun belakangan ini," ucapnya.

Ia menjelaskan, ASI eksklusif adalah pemberian ASI kepada batita selama enam bulan lamanya tanpa dicampur dengan susu produk lain, bahkan makanan berupa pisang dan lainnya. "Banyak yang tidak mengetahui, ASI eksklusif itu penting selama enam bulan," jelasnya.

Ia mengatakan, banyak penyebab yang memicu terjadinya stunting, di antaranya minimnya pemberian ASI eksklusif, minimnya asupan gizi pada ibu hamil, mengonsumsi air sungai yang tercemar, perilaku BAB di ruang terbuka, dan perkawinan usia anak.

"Nah, antisipasi sangat diperlukan, demikian juga pemahaman yang diberikan oleh seluruh pihak kepada masyarakat," kata Mirhan.