Jasa Raharja Jamin Biaya 8 Korban Tabrakan Maut di Tumbang Nusa

id Jasa Raharja Kalteng, Nifar Siahaan, tabrakan di Tumbang Nusa

Jasa Raharja Jamin Biaya 8 Korban Tabrakan Maut di Tumbang Nusa

Petugas Mobile Service Jasa Raharja Cabang Kalteng Indra A Putra memberikan surat jaminan biaya rawat kepada keluarga korban kecelakaan di Jembatan Tumbang Nusa, Pulang Pisau saat di RSUD dr Doris Sylvanus, Minggu (17/12/17).(Foto Humas Jasa Raharja)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - PT Jasa Raharja Cabang Kalimantan Tengah memberikan bantuan berupa surat jaminan (Guarantee Letter) sebesar Rp20 juta kepada delapan korban kecelakaan tabarakan antara truk box dan bis Damri yang terjadi di Jembatan Layang Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Minggu.

"Untuk delapan korban lakalantas yang dirawat di RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya semuanya sudah kita terbitkan surat jaminan biaya perawatan untuk masing-masing korban sebesar Rp20 juta," kata Kepala Unit Operasional di PT Jasa Raharja Cabang Kalteng, Nifar Siahaan, Minggu.

Dia mengatakan, untuk Ibnu sopir truk yang meninggal atas peristiwa tersebut akan diberikan uang santunan dari Jasa Raharja sebesar Rp50 juta.

Bahkan pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak Jasa Raharja Cabang Kalimantan Selatan (Kalsel), sebab ahli waris korban yang meninggal dunia berada di Kalsel.

"Kita sudah komunikasi dengan Jasa Raharja Kalsel, maka ahli waris akan kita berikan uang santunan yang wajib ia terima," katanya.

Nifar mengatakan, informasi yang diterima dari kepolisian yang menangani masalah ini jumlah korban lakalantas maut tersebut berjumlah 21 orang.

Delapan diantaranya mengalami luka cukup serius dan harus menjalani rawat inap di rumah sakit dr. Doris Sylvanus, sedangkan sisanya yang sempat diberikan pertolongan di Puskesmas Jabiren sudah pulang lantaran hanya mengalami luka ringan saja. 


Sementara itu di lain pihak, Dokter Forensik dr. Doris Sylvanus, dr Ricka Brillianty Zaluchu membenarkan delapan korban lakalantas di jembatan layang Tumbang Nusa tersebut sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit setempat.

"Untuk korban atas nama pak Tekno kondisinya kritis, sopir bus atas nama Romli mengalami patah tulang kaki kanan dan kirinya, sedangkan yang lainnya juga ada patah tulang tangan dan kaki," tukas Ricka.