"Difteri kalau sampai sekarang kita aman. Kemaren memang ada dugaan ada siswa SD terjangkit difteri, namun dilakukan pemeriksaan lebih lanjut yang bersangkutan dinyatakan negatif," kata Andjar di Palangka Raya, Senin.
Meski demikian, pihaknya terus mewaspadai penyebaran penyakit yang dapat berakibat pada kematian pada penderita ini.
Difteri merupakan infeksi serius pada saluran napas dan tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri corynebackterium, mengakibatkan sesak napas, demam, batuk dan nyeri menelan.
Penyakit ini dapat menular melalui udara dan kontak langsung dengan penderitanya sehingga apabila ada yang terjangkit harus menjalani perawatan khusus.
Sementara, penyebab yang rutin terjadi adalah bayi dan balita tidak diimunisasi secara lengkap sehingga membuat mereka mudah terjangkit.
Untuk itu, Andjar mengimbau masyarakat di "Kota Cantik" Palangka Raya ini turut aktif melakukan pencegahan penyebaran penyait difteri dengan terus melaksanakan pola hidup bersih dan sehat.
"Selain itu, agar orang tua, agar melengkapi seluruh bentuk imunisasi kepada balitanya guna mencegah terjangkitnya difteri pada anak," katanya.
Terlebih lagi, lanjut dia, berdasar informasi dari Kemenkes, sebanyak 30 persen difteri menjangkit mereka yang tidak melakukan atau melengkapi imunisasi.
