Tamiang Layang (Antaranews Kalteng) - Tindak pidana pencurian dengan pemberatan mendominasi perkara yang ditangani Kepolisian Resor Barito Timur, Kalimantan Tengah pada tahun 2017.
Kapolres Bartim AKBP Wahid Kurniawan SIK mengatakan, tindak pidana curat mengalami kenaikan pada tahun 2017 dengan jumlah 24 perkara, naik dari tahun 2016 sebanyak 18 perkara.
"Jika dilihat dari tindak pidana per jenis, maka mengalami kenaikan. Demikian pula dengan jumlah penyelesaian kasusnya dimana tahun 2017 sebanyak 36 perkara sedangkan pada tahun 2016 hanya 16 perkara," kata Wahid dalam jumpa pers akhir tahun di Mapolres Bartim, Minggu.
Sedangkan tindak pidana narkotika mengalami kenaikan sebanyak 2 perkara dari tahun 2016 sebanyak 22 perkara. Untuk penyelesaian perkara tetap, yakni 22 perkara.
Penyalahgunaan obat terlarang juga mengalami kenaikan sebanyak 1 perkara dari tahun sebelumnya sebanyak 17 perkara. Sedangkan penyelesaiannya mengalami kenaikan menjadi 17 perkara dari 14 perkara.
"Jika dilihat dari total tindak pidana yang ditangani tahun 2017 sebanyak 148 dibandingkan dengan tahun 2016 sebanyak 150 perkara, maka mengalami penurunan sebanyak 1,3 persen atau 2 perkara. Sedangkan penyelesaian kasus tindak pidana mengalami peningkatan dimana tahun 2017 sebanyak 150 perkara dari tahun 2016 sebanyak 138 perkara atau 7,9 persen," terang Wahid.
Polres Bartim juga memusnahkan barang bukti dari hasil tindak pidana selama tahun 2017 yakni obat keras daftar G berbagai merk sebanyak 1.391 butir, miras sebanyak 560 botol, senpi illegal sebanyak 3 pucuk dan 15 buah senjata tajam dengan cara dipotong menggunakan gerinda.
Wahid juga menegaskan, untuk menciptakan Bartim aman dan tertib di tahun 2018, pihaknya akan berupaya keras melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab.
