Harga Karet Barito Utara Naik Jadi Rp7.000

id Harga Karet, barito utara, Harga Karet Barito Utara Naik, karet

Harga Karet Barito Utara Naik Jadi Rp7.000

Warga mengikat karet di Sungai Barito di Desa Lemo Kecamatan Teweh Tengah. (Foto Antara Kalteng/Kasriadi)

Naiknya harga karet membuat petani di daerah ini kembali bergairah, karena pada bulan lalu mengalami penurunan,"
Muara Teweh (Antara Kalteng) - Harga karet di pedalaman Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, pada awal Januari 2018 naik tipis dari RP6.500 per kilogram menjadi Rp7.000/kg.

"Naiknya harga karet membuat petani di daerah ini kembali bergairah, karena pada bulan lalu mengalami penurunan," kata Nordiani, petani karet di Dusun Bayas, Kecamatan Teweh Tengah, Sabtu.

Nordiani mengatakan posisi harga karet yang kembali naik Rp500 ini cukup membuat petani gembira, mengingat pada bulan lalu sempat turun.

Pedalaman Sungai Barito merupakan satu sentra kebun karet di Provinsi Kalimantan Tengah.

Membaiknya harga karet ini hampir merata terjadi pada sentra kebun karet di kabupaten ini. Produksi kebun karet rakyat dominan ditampung kalangan pedagang yang mendatangi kebun petani, atau lebih dikenal dengan sebutan tengkulak.

"Ini juga bisa karena ulah tengkulak yang memang menguasai petani," katanya dan menambahkan para tengkulak mengaku patokan harga beli disesuaikan dengan posisi harga jualnya di kalangan pedagang atau pabrik di Banjarmasin, pusat pemerintahan Kalimantan Selatan.

"Masalahnya para petani daerah ini masih tergantung pada para tengkulak karena sampai sekarang belum ada pabrik karet, padahal hasil produksi karet petani cukup banyak," katanya.

Luas kebun karet rakyat di kabupaten juga dikenal kaya potensi sumber daya alam batu bara itu, tercatat 46.062 hektare dengan produksi karet kering mencapai 13.411,49 ton per tahun.

Kebun karet rakyat itu tersebar pada sembilan kecamatan di kabupaten tersebut.