Polisi Amankan Puluhan Pelajar Sampit Terlibat Tawuran [VIDEO]

id Tawuran, Polres Kotim, pelajar tawuran

Polisi Amankan Puluhan Pelajar Sampit Terlibat Tawuran [VIDEO]

Sekitar 30 pelajar dari berbagai sekolah dibawa ke Mapolres Kotim karena terlibat perkelahian antargeng remaja, Selasa (9/1/18). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Polres Kotawaringin Timur, Kalteng menjemput sekitar 30 pelajar dari berbagai sekolah di Sampit karena terlibat perkelahian antargeng dalam beberapa hari terakhir yang meresahkan masyarakat.

"Tindakan mereka sudah sangat meresahkan masyarakat dan sudah membahayakan. Ini masih pembinaan, tapi kalau mengulangi lagi maka sanksi tegas pasti kami berlakukan," kata Kapolres AKBP Muchtar Supiandi Siregar melalui Kepala Bagian Operasional AKP Boni Ariefianto di Sampit, Selasa.

Puluhan pelajar itu dijemput dari rumah dan sekolah mereka untuk dibawa ke Markas Polres Kotawaringin Timur.

Orang tua dan perwakilan sekolah juga dipanggil untuk diminta komitmennya mengawasi lebih ketat anak-anak tersebut, meski perkelahian itu terjadi di luar jam sekolah.

Tindakan para pelajar tersebut sudah sangat membahayakan. Saat membubarkan tawuran, polisi mengamankan barang bukti benda-benda tajam dan berbahaya.



Boni mengaku prihatin karena geng remaja makin banyak muncul. Sebelumnya sudah ada belasan geng yang dibubarkan, namun kini malah kembali bermunculan dan meresahkan masyarakat.

Polres bergerak bersama Polsek Ketapang dan Polsek Baamang menertibkan kumpulan anak muda ini. Mereka didata, diberi pembinaan dan diminta membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatan tersebut.

"Kami juga meminta komitmen pihak sekolah. Kalau masih terlibat maka dikeluarkan dari sekolah. Secara hukum juga akan diproses hukum jika melakukan pelanggaran aturan. Tidak ada toleransi lagi," tegas Boni.

Pelajar yang terlibat tawuran akan dimasukkan dalam basis data Polres Kotawaringin Timur. Tindakan mereka akan menjadi catatan khusus jika mereka membuat surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) untuk berbagai keperluan, seperti untuk melamar pekerjaan.

Sementara itu, beberapa guru yang turut dipanggil mengatakan, pihak sekolah juga akan menyikapi masalah ini secara tegas. Mereka yang terlibat, kemungkinan akan mendapat sanksi dari sekolah.