Legislator Ini Prihatin Terkait Tawuran Pelajar di Sampit

id DPRD Kotim, rimbun, Tawuran Pelajar di Sampit

Legislator Ini Prihatin Terkait Tawuran Pelajar di Sampit

Ketua Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Rimbun. (Foto Antara Kalteng/Untung Setiawan)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Ketua Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Rimbun menyatakan kejadian tawuran antar pelajar yang terjadi di Sampit Ibu kota Kabupaten Kotim perlu dijadikan keprihatinan bersama segenap pihak dan masyarakat di daerah setempat.

"Ini bukti ada yang salah. Pelajar yang tawuran karena lepas kontrol, kendali orang tua dan guru di sekolah, meski kejadiannya di luar jam sekolah," ucapnya di Sampit, Selasa.

Menurut Rimbun, peran orang tua sangat penting dalam mengawasi putra-putrinya baik itu selama di sekolah maupun selepas sekolah.

"Saya sepakat para pelajar yang terlibat tawuran itu ditangani pihak kepolisian karena tindakannya tersebut mengarah ke tindak kriminal dan menimbulkan keresahan masyarakat," katanya.

Rimbun berharap, dengan adanya kejadian itu bisa menjadi peringatan dan pembelajaran bagi pejar itu sendiri, orang tua dan pihak sekolah.

"Saya berharap para orang tua bisa sadar jika mengawasi anak itu sangat perlu, dan pelajar juga diharapkan tidak mengulangi perbuatannya," ucapnya.

Semantara itu, Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Muchtar Supiandi Siregar melalui Kepala Bagian Operasional AKP Boni Ariefianto mengatakan, sekitar 30 pelajar tersebut di jemput polisi dari berbagai sekolah di Sampit karena terlibat perkelahian antar geng dalam beberapa hari terakhir yang meresahkan masyarakat.

"Tindakan mereka sudah sangat meresahkan masyarakat dan sudah membahayakan. Ini masih pembinaan, tapi kalau mengulangi lagi maka sanksi tegas pasti kami berlakukan," terangnya.

Puluhan pelajar itu sebagian dijemput dari rumah dan sekolah mereka untuk dibawa ke Markas Polres Kotawaringin Timur.

Orang tua dan perwakilan sekolah juga dipanggil untuk diminta komitmennya mengawasi lebih ketat anak-anak tersebut, meski perkelahian itu terjadi di luar jam sekolah.

Tindakan para pelajar tersebut sudah sangat membahayakan. Saat membubarkan tawuran, polisi mengamankan sejumlah barang bukti benda-benda tajam dan berbahaya. 

Baca :