Pengamat Prediksi Pilkada Palangka Raya Akan Berlangsung Sengit

id Pengamat Politik, Dr Jhon Aprisandi, Pilkada Palangka Raya

Pengamat Prediksi Pilkada Palangka Raya Akan Berlangsung Sengit

Empat pasang calon yang mengikuti Pemilihan Kepala Daerah Kota Palangka Raya. (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Pengamat Politik dari Universitas Palangka Raya, Dr Jhon Aprisandi memprediksi Pemilihan Kepala Daerah Kota Palangka Raya yang hanya diikuti empat pasang calon akan berlangsung sangat sengit.

"Bukan hanya akan berlangsung sangat kompetitif, tapi juga komposisi perolehan suara pun akan sangat ketat," kata Jhon yang juga Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Palangka Raya, saat dihubungi di Palangka Raya, Sabtu.

Empat paslon yang dianggap telah memenuhi persyaratan KPU Kota Palangka Raya yakni, Rusliansyah-Rogas Usup dari jalur perseorangan, paslon Fairid Naparin-Umi Mastikah diusung Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN dan PPP, paslon Tuty Dau-Rahmadi MN diusung Partai Nasdem, Partai Gerindra, dan PKB, serta Aries Marcorius Narang-Akhmad Fawzy Bachsin diusung PDIP.

Jhon mengatakan Rusliansyah-Rogas Usup memang maju dari jalur perseorangan, namun paslon ini memiliki kekuatan karena memiliki hubungan atau kedekatan dengan dengan Riban Satia selaku Wali Kota Palangka Raya dua periode dan baru akan berakhir Oktober 2018, sekaligus gabungan Muslim-Kristen dan Banjar-Dayak.

"Kita tidak menyatakan bahwa Wali Kota sekarang ini melakukan kecurangan. Tidak. Dalam konteks analisis, tidak mungkin, tidak ada keberpihakan politik," kata dia.

Paslon Fairid Naparin-Umi Mastikah memiliki kekuatan jaringan di tingkat Provinsi Kalteng. Mulai dari Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng Agustiar Sabran, dan tokoh berpengaruh sekaligus pengusaha besar di Kalteng, Abdul Rasid memiliki hubungan kekeluargaan dengan Fairid Naparin.

Menariknya, paslon ini menampilkan Muslim-Muslim dan Dayak-Jawa, sehingga konsentrasi basis akan fokus kepada pemilih Muslim yang memang lebih banyak di Kota Palangka Raya.

"Saya melihat Rusliansyah-Rogas Usup dan Fairid-Umi sama-sama paslon kuat yang patut diperhitungkan," kata Jhon.

Meski begitu, paslon Tuti Dau-Rahmadi MN juga perlu diperhitungkan karena memiliki pengalaman mengikuti Pilkada Kota Palangka Raya tahun 2013 menghadapi petahana, Riban Satia, dengan selisih suara yang tidak terlalu jauh. Pengalaman ini tentunya menjadi modal penting karena pasti telah memiliki pendukung fanatik.

Hanya, permasalahan sekaligus tantangannya bagi Tuti Dau merajut kembali para pendukung fanatik tersebut. Ditambah lagi, mengoptimalkan peran Rahmadi MN yang notabene beragama Islam dan suku Banjar serta berlatar belakang birokrat.

Sementara paslon Aries M Narang-Akhmad Fauzi Bachsin yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memiliki kekuatan `mesin partai`, karena Kota Palangka Raya merupakan basis PDIP untuk wilayah Kalimantan Tengah.

Keunggulan lain paslon ini pernah menduduki jabatan strategis di Kota Palangka Raya termasuk Kalteng. Selain itu, Akhmad Fawzy Bachsin merupakan Ketua Pimpinan Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Kalteng.

"Sekarang ini tinggal bagaimana adu strategi sewaktu berkampanye meyakinkan pemilih, dan pengamanan suara. Pengamanan suara itu pun penting diperhatikan," demikian Jhon.

Sebelumnya, Ketua KPU Kota Palangka Raya, Eko Riadi mengatakan delapan pasangan bakal calon Kepala Daerah Kota Palangka Raya telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum setempat. Dari jumlah yang mendaftar tersebut, lima diantaranya paslon jalur perseorangan dan tiga paslon diusung Partai Politik.

Lima paslon dari jalur perseorangan yakni Rusliansyah-Rogas Usup, Rizky Mahendra-Daryana, Dagut-Fitriadi, Yuliustry-Fathul Munir dan Nampung-Budi Santoso. Sedangkan dari jalur parpol yakni Fairid Naparin-Umi Mastikah, Tuty Dau-Rahmadi MN, dan Aries Marcorius Narang-Akhmad Fawzy Bachsin.

"Ada empat paslon dari jalur perseorangan yang masih harus menjalani verifikasi susulan yakni, Rizky Mahendra-Daryana, Dagut-Fitriadi, Yuliustry-Fathul Munir dan Nampung-Budi Santoso," kata Eko.