Pengembangan Hasil Perikanan di Palangka Raya Terkendala Pemasaran

id Dinas Perikanan Palangka Raya, Helmi, Pengolahan Hasil Perikanan

Pengembangan Hasil Perikanan di Palangka Raya Terkendala Pemasaran

Kepala Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, Helmi. (FOTO ANTARA Kalteng/Ronny NT)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah mengatakan upaya pengembangan pelaku usaha pengolahan hasil perikanan di ibu kota provinsi Kalteng itu terkendala pemasaran.

"Sampai saat ini selain masalah modal, hambatan terbesar pengembangan pelaku usaha pengolahan hasil perikanan ialah kesulitan pemasaran," kata Kepala Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, Helmi di Palangka Raya, Senin.

Untuk itu, pihaknya terus berupaya memfasilitasi para pelaku usaha bidang pengolahan hasil perikanan untuk mendapatkan tambahan modal maupun memperluas pemasaran.

"Meski demikian, dari segi pemasaran kami juga meminta para pelaku usaha mampu menciptakan jejaring dan memanfaatkan perkembangan media sosial dalam memperluas jangkauan pemasaran produk," katanya.

Kabid Pengolahan Hasil Perikanan, Dinas Perikanan Kota, Eddy Gatot Subagio menambahkan, pemasaran melalui media sosial memiliki jangkauan sangat luas. Tak hanya untuk pasar lokal namun juga dapat menjangkau pasar nasional.

Berdasarkan data Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, sampai 2016 tercatat sebanyak 21 pelaku usaha pengolahan hasil perikanan aktif melaksanakan usahanya.

Diantara hasil produksi para pelaku usaha tersebut seperti aneka abon ikan, keripik ikan, amplang ikan, kerupuk ikan dan dendeng, lumpia, nugget, siomay, rolade, bakso dan otak-otak ikan serta sejumlah produk lain yang berbahan dasar ikan sungai.

"Para pelaku usaha tersebut masih berskala rumahan atau tergolong UKM. Mengingat masih terbatasnya jumlah pengusaha sektor pengolahan hasil perikanan yang sedikit ini, maka peluang bisnis di bidang ini sangat bagus," kata Gatot.

Dinas Perikanan pun meminta pelaku usaha pengolahan hasil perikanan semakin kreatif dan dan inovatif dalam menciptakan produk berbahan dasar ikan sungai.