Hebat! Realisasi PAD Barito Utara 2017 Capai 103,65 Persen

id PAD barut, bappeda barut, aswadin noor

Hebat! Realisasi PAD Barito Utara 2017 Capai 103,65 Persen

Kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Barito Utara, Aswadin Noor. (Istimewa)

Muara Teweh, 16/1 (Antara) - Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, selama periode Januari-Desember 2017 mencapai Rp82,3 miliar atau 103,65 persen dari target APBD Perubahan 2017 Rp79,4 miliar.

"Realisasi penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) berasal dari empat jenis pendapatan," kata Kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Barito Utara, Aswadin Noor di Muara Teweh, Selasa.

Ia mengatakan sumber penerimaan PAD tersebut berasal dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan daerah dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

Penerimaan PAD hingga triwulan keempat 2017 untuk pajak daerah terealisasi Rp8,4 miliar atau 81,93 persen dari target Rp10,3 miliar, retribusi daerah Rp4,1 miliar atau 78,52 persen dari sasaran Rp5,2 miliar.

Pajak hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp7,8 miliar atau 100 persen dari target Rp7,8 miliar dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah Rp61,8 miliar atau 110,53 persen dari target Rp55,9 miliar.

"Kami bersyukur penerimaan PAD tahun ini melebihi target dan kami berupaya 2018 penerimaan akan lebih bertambah lagi karena," katanya.

Untuk memaksimalkan penerimaan PAD, petugas di lapangan terus melakukan jemput bola terhadap objek pajak dan para wajib pajak diminta kesadarannya membayar dengan maksimal, apalagi sejak September 2017 pemerintah daerah telah memberlakukan pajak sarang burung walet dengan realisasi (September-Desember 2017) Rp53,9 juta atau 107,82 persen dari target Rp50 juta.

Pada tahun 2018 pajak sarang burung walet yang merupakan salah satu sumber PAD potensial, ditargetkan mencapai Rp1,6 miliar.

Penerimaan lainnya tahun 2017 yang bersumber dari pajak daerah cukup menggembirakan di antaranya Pajak Restoran Rp2 miliar lebih atau 101,49 persen dari target Rp2 miliar dan Pajak Penerangan Jalan Rp3,4 miliar atau 108,95 persen dari target Rp3,2 miliar.

"Kami berupaya secara maksimal tahun ini untuk mengejar pendapatan PAD yang ditargetkan sebesar Rp 95 miliar dan diharapkan akan tercapai," ujar Aswadin Noor.*