Pencegahan Terus Dilakukan, Walau Tak Ditemukan Kasus Difteri di Barito Utara

id Dinas Kesehatan Barito Utara, Robansyah, penyakit difteri

Pencegahan Terus Dilakukan, Walau Tak Ditemukan Kasus Difteri di Barito Utara

Ilustrasi - Penyakit Difteri

Muara Teweh (Antaranews Kalteng)- Kasus penyakit difteri yang terjangkit di sejumlah daerah saat ini belum ada laporan mengenai adanya gejala penyakit tersebut di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.

"Dari sistem surveyland terpadu yang dimiliki Dinas Kesehatan untuk pengamatan penyakit-penyakit tertentu yang memiliki potensi wabah dan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, belum ada laporan dari pasien yang menderita difteri di daerah ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara Robansyah di Muara Teweh, Selasa.

Menurut Robanyah, hal ini harus menjadi kewaspadaan dan perhatian dari semua kalangan termasuk masyarakat untuk dapat mengantisipasi dan mencegah terjadinya penularan penyakit berbahaya ini.

Salah satu cara yakni, menjaga kualitas makanan yang akan dikonsumsi. Jangan sampai makanan yang telah terjamah oleh tikus untuk dikonsumsi.

"Namun kami terus melakukan upaya dan tidak henti-hentinya mengedukasi, memberikan informasi, serta menyebarkan surat edaran kepada masyarakat menganai penyakit-penyakit tertentu," katanya.

Robansyah mengatakan bahwa bayi dan balita merupakan usia yang rentan untuk penyebaran difteri ini. Namun selain itu juga, orang dewasa yang belum mendapatkan imunisasi DPT juga dapat terkena penyakit ini.

Pihaknya juga telah meningkatkan penyuluhan kepada setiap pesien yang terkena gejala panas harus dicek tenggorokan. Apabila memenuhi gejala-gejala tersebut dapat ditentukan sebagai suspek.

"Hal itu akan kita obati untuk memutuskan rantai penularannya dengan memberikan antibiotik. Paling tidak penderita memakai masker," kata dia

Disamping itu juga Dinas Kesehatan telah melakukan peningkatan kewaspadaan dini terhadap penyakit dan meningkatkan kualitas pelayanan imunisasi.

Disampaikannya pula, gejala dari penyakit difteri ini seperti demam, selaput putih ditenggorokan, sakit waktu menelan, suara serak, pembesaran kelenjar getah bening, kadang disertai sesak nafas.

"Apabila menemui gejala-gejala seperti ini agar segera dilaporkan dan dibawa ke sarana kesehatan terdekat," ujar Robansyah.