Jhon Krisli Tunggu Pengambilan Sisa Uang Mahar dari Gerindra

id mahar politik,jhon krisli,pilkada palangka raya,pilkada 2018

Jhon Krisli Tunggu Pengambilan Sisa Uang Mahar dari Gerindra

Jhon Krisli (tengah) bersama Maryono (kanan) saat mendatangi Kantor Panwalu Kota Palangka Raya, Selasa malam (16/1). (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Pasangan bakal calon Jhon Krisli-Maryono (Joyo) yang gagal mencalon di Pilkada Kota Palangka Raya 2018 karena tak mendapat perahu untuk mendaftar, mengaku tengah menunggu pengembalian sisa tarif biaya atau uang mahar yang pernah disetorkan ke oknum Partai Gerindra.

Jhon Krisli usai mendatangi Kantor Panwaslu Kota Palangka Raya, pada Selasa (16/1) malam mengatakan dari Rp500 juta yang telah disetorkan kepada oknum anggota parpol Gerindra masih ada Rp150 juta yang belum dikembalikan kepadanya.

"Pada proses pencalonan kemaren kami serahkan ke Gerindra Rp500 juta. Tanggal 12 sudah di kembalikan Rp150 juta dan disusul lagi pengembalian Rp200 juta. Jadi tinggal Rp150 juta. Kita menunggu uang pengembalian itu," tandas Jhon.

Didampingi Maryono, Jhon Krisli yang juga merupakan Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur itu menerangkan, awalnya dirinya dan Maryono berencana mengikuti pertarungan Pilkada di Kota Palangka Raya menggunakan perahu Gerindra dan PPP.

Awalnya, Partai Gerindra yang memiliki empat kursi di DPRD Kota Palangka Raya itu mengenakan tarif Rp1,5 miliar dan PPP yang memiliki dua kursi minta Rp1 miliar.

Baca: Tarif Mahar Politik Pilkada Palangka Raya Terus Dipersoalkan

Lebih lanjut Jhon mengatakan, dalam perkembangannya pengurus parpol mengajukan persyaratan tambahan meminta agar calon membuat atau menyiapkan rekening bersama sebesar Rp6 miliar.

"Awal untuk permintaan awal yang mereka ajukan setujui. Namun karena adanya perubahan yang kami anggap tidak rasional, maka kami tidak kabulkan permintaan mereka. Namun, saat itu uang saya sudah masuk Rp500 juta," katanya.

Meski demikian, Jhon Krisli bersama Maryono tidak menampik pada pelaksanaan Pilkada atau pun politik tetap memerlukan biaya. Namun, menurut dia, biaya yang dikeluarkan paslon untuk pembiayaan politik harus tetap rasional dan bisa dipertanggungjawabkan.

Baca: KPK ingatkan jauhi mahar dalam pilkada serentak

Sementara itu, Ketua Panwaslu Kota Palangka Raya, Endrawati menerangkan kedatangan Jhon Krisli bersama Maryono tersebut guna memenuhi undangan yang disampaikan sebelumnya.

"Kedatangan mereka kami undang dalam rangka untuk menggali lebih jauh informasi terkait isu mahar politik di Pilkda Palangka Raya 2018," katanya.

Meski demikian pihaknya belum bisa memastikan apakah permasalahan tersebut dapat ditindaklanjuti.

"Kami belum bisa simpulkan karena harus pleno untuk menentukan apakah informasi ini bisa ditindaklanjuti atau tidak. Kami juga akan konsultasikan dulu ke Bawaslu Provinsi dan Pusat terkait masalah ini," katanya

Baca: Mahar Politik Langgar UU Pilkada