Nah! Banyak Perusahaan Kurang Tanggap Bantu Korban Banjir

id Camat Cempaga Hulu, Ubaidillah, Korban Banjir

Nah! Banyak Perusahaan Kurang Tanggap Bantu Korban Banjir

Camat Cempaga Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur, Ubaidillah. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Tidak semua perusahaan besar di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, cepat tanggap dalam membantu meringankan beban masyarakat di sekitar perusahaan yang menjadi korban banjir dalam tiga pekan terakhir.

"Di kecamatan kami ada delapan perusahaan besar swasta perkebunan kelapa sawit, namun hanya satu perusahaan yang cepat tanggap membantu masyarakat korban banjir. Makanya nanti kami akan panggil tujuh perusahaan lainnya untuk mempertanyakan hal itu," kata Camat Cempaga Hulu, Ubaidillah di Sampit, Rabu.

Kecamatan Cempaga Hulu tidak luput dari terjangan banjir. Ada beberapa desa yang dilanda banjir, namun yang terparah adalah desa Bukit Batu, Sungai Ubar Mandiri dan Pantai Harapan.

Hasil pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dalam tiga pekan ini banjir melanda 19 desa yang tersebar di 17 kecamatan. Yakni di Kecamatan Tualan Hulu, Parenggean, Kotabesi, Cempaga Hulu, Mentaya Hulu, Antang Kalang dan Bukit Santuai. Banjir menyebabkan satu anak meninggal dunia dan 600 kepala keluarga terdampak banjir karena ratusan rumah terendam.

Saat ini banjir di sejumlah desa berangsur surut, namun aktivitas masyarakat belum sepenuhnya normal. Banjir masih cukup parah terjadi Desa Sungai Ubar Mandiri dan Pantai Harapan Kecamatan Cempaga Hulu.

Saat banjir, masyarakat tidak bisa bekerja karena rumah dan kebun terendam banjir. Saat seperti itulah, masyarakat sangat membutuhkan bantuan semua pihak.

Pemerintah daerah sangat berharap perusahaan besar swasta peduli membantu, khususnya desa-desa sekitar perusahaan. Selain masalah etika dan sosial, perusahaan juga wajib menjalankan program tanggung jawab sosial atau corporate social rensposibility.

"Tahun ini banjirnya lebih parah. Jalan yang biasanya tidak banjir, sekarang terendam banjir. Makanya saya pikir ini disikapi untuk jangka panjang. Siapkan juga posko banjir serta jalur evakuasi sehingga mudah jika terjadi," tambah Ubaidillah.

Banjir yang melanda belasan desa di Kabupaten Kotawaringin Timur, dalam tiga pekan terakhir, membuat pemerintah kabupaten setempat menetapkan status siaga darurat bencana banjir.

"Status siaga darurat bencana banjir ditetapkan selama tiga minggu yakni mulai 15 Januari sampai 7 Februari. Penanganan di lapangan dilanjutkan untuk mengurangi beban korban terdampak banjir," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur, Muhammad Yusuf.

Penetapan status siaga darurat bencana banjir pada Selasa (16/1) itu merupakan hasil rapat gabungan yang dipimpin Yusuf. Turut hadir Wakapolres Kotim Kompol Muhammad Zainur Rofik dan perwakilan sejumlah instansi.

Penetapan status siaga darurat bencana banjir dilakukan sebagai dasar agar instansi terkait mudah dalam menjalankan program penanggulangan banjir untuk membantu masyarakat. Ada sekitar Rp1 miliar dana yang disiapkan untuk penanggulangan bencana yang dialokasikan dalam dana tidak terduga.