Durian Khas Kotim Diklaim Pedagang Daerah Lain

id durian waluh,durian otak udang,Durian Khas Kotim Diklaim,supian hadi

Durian Khas Kotim Diklaim Pedagang Daerah Lain

Bupati H Supian Hadi menunjukkan durian waluh dan durian otak udang yang menurutnya durian khas Kotawaringin Timur, Kamis (18/1/18). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sayangnya dari sisi pemasaran, durian khas Kotawaringin Timur itu, oleh pembeli yang kemudian menjualnya lagi dengan nama durian dari daerah lain seperti Kasongan Kabupaten Katingan dan Kalimantan Selatan...
Sampit (Antaranews Kalteng) - Tidak banyak yang tahu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, ternyata memiliki durian khas dengan rasa sangat lezat, namun selama ini diduga justru banyak diklaim oleh pedagang dari daerah lain.

"Pembeli ada yang dari Kalimantan Selatan, Kasongan, dan Palangka Raya. Mereka biasanya membeli borongan pakai mobil pikap untuk dijual lagi. Harganya Rp20.000 sampai Rp35.000, kemungkinan mereka jual lagi di atas Rp50.000 per biji," kata Budi, penjual durian di Desa Luwuk Ranggan, Kamis.

Durian khas Kotawaringin Timur di antaranya jenis durian waluh dan durian otak udang. Durian jenis ini memang banyak ditemukan di Kotawaringin Timur, khususnya Kecamatan Cempaga dan sekitarnya.

Ukuran durian waluh dan otak udang tidak terlalu besar, namun rasanya sangat lezat. Daging durian waluh berwarna kuning muda, sedangkan durian otak udang berwarna oranye. Daging kedua jenis durian itu lebih tebal dibanding durian jenis lain dan rasanya lezat.

Salah satu desa yang banyak menghasilkan durian waluh dan durian otak udang itu adalah Desa Luwuk Ranggan Kecamatan Cempaga. Saat musim durian seperti sekarang, pedagang dari sejumlah daerah di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, bahkan Kalimantan Timur, sering datang membeli durian jenis ini.

Sayangnya dari sisi pemasaran, durian khas Kotawaringin Timur itu, oleh pembeli yang kemudian menjualnya lagi dengan nama durian dari daerah lain seperti Kasongan Kabupaten Katingan dan Kalimantan Selatan. Pemilik kebun durian pun tidak bisa mempermasalahkannya karena mereka sudah menjual durian tersebut.

Saat ini warga umumnya hanya menjual durian dengan menjajakannya di warung-warung kecil yang mereka bangun di pinggir jalan. Pembeli pun banyak yang kaget karena baru mengetahui karena durian waluh dan durian otak udang itu ternyata aslinya berasal dari Kotawaringin Timur.

"Pembeli yang sudah pernah membeli sangat suka karena rasanya lebih lezat dibanding jenis durian lainnya. Mereka mengaku puas karena daging duriannya tebal sehingga sangat terasa," kata Budi.

Sementara itu, Bupati H Supian Hadi yang sedang melakukan kunjungan kerja, sengaja mampir ke Luwuk Ranggan. Selain menikmati kelezatan durian waluh dan durian otak udang, Supian juga berbincang dengan pemilik kebun dan penjual durian.

"Fakta yang dialami warga memang seperti itu. Pembeli datang membeli durian di sini sampai beberapa mobil pikap, dibawa ke Kasongan, Palangka Raya, hingga ke Banjarmasin, kemudian oleh mereka diakui sebagai durian Kasongan atau daerah lain, padahal dari Kotawaringin Timur," kata Supian.

Supian yang ditemani anggota DPRD Kotawaringin Timur Ali Natadilaga, menambahkan, pihaknya akan mengupayakan memenuhi aspirasi masyarakat untuk membantu pemasaran buah lokal seperti durian, cempedak, rambutan, manggis, ramania dan lainnya, yakni dengan membangun tempat berjualan yang representatif dan menarik agar makin menarik minat pembeli.

Menurut Supian, potensi ini bisa dikembangkan lebih luas menjadi wisata buah-buahan sehingga bisa memberi nilai tambah bagi masyarakat. Supian berharap DPRD secara kelembagaan juga mendukung rencana tersebut sehingga bisa dilaksanakan sesuai harapan masyarakat.