Warga Desa Sikui Minta PLN Pasang Listrik

id DPRD Barut, Henny Rosgiarty, PLN Pasang Listrik

Warga Desa Sikui Minta PLN Pasang Listrik

Alat pengukur daya listrik (Kwh). (Istimewa)

Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Sebanyak 16 kepala keluarga atau rumah di Desa Sikui RT 02 dan RT 03 Kecamatan Teweh Baru di kawasan base camp perusahaan perkayuan PT Austral Byna Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah mengharapkan pihak PT PLN Muara Teweh melakukan pemasangan baru listrik dan menyalakan listrik di rumah tersebut.

"Ada 16 kepala keluarga yang meminta dipasangkan jaringan listrik dan minta diyalakan karena ada sebagian rumah sudah dilengkapi instalasi listrik, namun belum tersambung ke jaringan PLN," kata anggota DPRD Barito Utara Henny Rosgiarty di Muara Teweh, Kamis.

Menurut Henny, warga tersebut kini kondisinya menunggu pemutusan hubungan kerja (PHK) dari perusahaan, sehingga apabila di PHK warga tersebut siap membawa membawa meteran (box) PLN bila pindah rumah.

Saat ini sejumlah warga itu tidak mendapatkan lampu penerangan dari PT Austral Byna (AB), karena mesin generator milik perusahaan tersebut rusak yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

"Karena tidak mendapat penerangan listrik dari perusahaan mereka meminta pihak PLN memasangan jaringan dan menyalakan listrik di rumah mereka," kata Henny yang juga politisi dari PDI Perjuangan ini.

Baca: Wow! Program Listrik Desa di Barut Disediakan Rp50,4 Miliar

Manajer PLN Rayon Muara Teweh Permono Gunawan mengakui ada 16 rumah warga di kawasan camp PT AB di Desa Sikui belum mendapat pemasangan jaringan baru dan dialiri listrik dari PLN meski instalasi listrik sudah ada.

"Saat ini ada satu rumah yang sudah terpasang instalasi namun belum dialiri listrik itu karena Manajer Camp PT AB Hasbullah Idung komplain ke PLN sebab memasang instalasi listrik di barak perusahaan tanpa seizin perusahaan," katanya.

Saat itu, kata Permono, pihaknya bingung karena pemasangan instalasi listrik itu belum ada permohonannya ke PLN. Setelah dilakukan survey ternyata instalasi listrik itu terpasang atas kesepakatan antara warga dengan instalatir.

"Pada intinya pihak perusahaan tidak menyetujui pemasangan listrik di barak atau base camp PT AB yang disampaikan melalui surat ke kami (PLN). Atas dasar itu untuk sementara PLN belum melakukan pemasangan pasang baru dengan alasan pemilik area belum menyetujui," ujar Permono.