Partisipasi Pria Palangka Raya Gunakan MKJP Rendah

id Pemkot Palangka Raya, Tiur Simatupang, MKJP

Partisipasi Pria Palangka Raya Gunakan MKJP Rendah

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Palangka Raya, Tiur Simatupang. (FOTO ANTARA Kalteng/Ronny NT)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Palangka Raya, Tiur Simatupang mengatakan, partisipasi pria di kota setempat untuk menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang sangat rendah.

"Bahkan bisa dibilang belum diminati karena sampai akhir 2017 tidak ada satu pun pria mengikuti program MKJP," kata Tiur di Palangka Raya, Selasa.

Dia menerangkan, program Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) pria ini berupa Metode Operasi Pria (MOP). Salah satunya dilakukan operasi pengikatan saluran sperma sehingga pria tidak bisa melakukan pembuahan kepada pasangannya.

"Hanya mengikat sehingga mereka tidak bisa membuahi dan itupun hanya bersifat sementara. Jadi jika mereka ingin membukanya bisa saja," kata Tiur.

Menurut dia, pemahaman tersebut kurang dimengerti oleh para pria sehingga mereka masih enggan mengikuti program MKJP.

Berdasarkan data, capaian peserta KB baru di Kota Palangka Raya 2017 dari berbagai program KB mencapai 6.886 peserta atau mencapai 131,19 persen dari target semula yang ditetapkan sebanyak 5.249 peserta.

Secara umum program KB tersebut dibagi menjadi tujuh kategori yakni "intrauterine device" (IUD) atau spiral, Metode Operasi Wanita (MOW), Metode Operasi Pria (MOP), kondom, implan atau susuk, suntik dan pil.

Pada kategori peserta KB baru untuk IUD diikuti sebanyak 480 orang, MOW sebanyak 291 orang, MOP melalui vasektomi tidak ada peserta, menggunakan kondom 162, implant 590, suntik sebanyak 3.509 dan metode pil diikuti sebanyak 1.854 peserta.

Jumlah peserta baru tersebut terdiri dari masyarakat yang tersebar di lima kecamatan di Kota Palangka Raya.

"Kami pun mengajak seluruh masyarakat mendukung dan terlibat aktif dalam program pemerintah yang bertujuan mewujudkan keluarga berkualitas ini," kata Tiur.