Kuala Pembuang (Antaranews Kalteng) - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah mengimbau umat muslim di daerah itu untuk melaksanakan shalat gerhana bulan (khusuf) saat terjadi gerhana bulan Rabu malam.
"Jadi jangan hanya tertuju pada gerhana bulannya saja, tapi manfaatkan fenomena langka itu untuk mendekatkan diri kepada Allah," kata Kepala Kemenag Seruyan Hasanudin di Kuala Pembuang, Rabu.
Ia mengatakan, berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, gerhana bulan total terjadi saat posisi bumi berada antara bulan dan matahari. Bulan berada di bawah bayang bumi lantaran cahaya matahari terhalang bumi.
"Rabu (31/1) bertepatan dengan 14 Jumadal Ula 1439 Hijriah mulai pukul 18.48 WIB akan terjadi gerhana bulan. Puncak gerhana bulan total hampir dapat dilihat di seluruh kawasan Indonesia pada pukul 20.28 WIB, dan berakhir pada 22.11 WIB," katanya.
Ia menjelaskan, shalat gerhana tergolong sebagai sunah muakkad atau shalat sunah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.
Shalat gerhana bulan terdiri atas dua rakaat, tiap-tiap rakaat dua kali ruku, dua kali membaca Surat Al Fatihah dan surat pilihan, serta dua kali sujud.
Setelah shalat, diakhiri salam dilanjutkan dengan pembacaan khutbah shalat gerhana oleh khatib yang merupakan sunah bagi jamaah untuk mendengarkannya.
"Sebelum melaksanakan shalat dianjurkan untuk bertakbir, kemudian dianjurkan pula memperbanyak zikir, sedekah dan melakukan kebajikan lainnya, salah satunya mendoakan keselamatan bangsa dan negara," katanya.
Umat Islam Seruyan Diimbau Laksanakan Shalat Gerhana
Petugas melakukan uji coba peralatan teleskop yang akan digunakan untuk mengamati gerhana bulan total di Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), di Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/1).
Jadi jangan hanya tertuju pada gerhana bulannya saja, tapi manfaatkan fenomena langka itu untuk mendekatkan diri kepada Allah,"
