Masyarakat Kotim diimbau waspada kebakaran lahan di musim hujan

id pemkab kotim, Rihel, Kebakaran Lahan

Masyarakat Kotim diimbau waspada kebakaran lahan di musim hujan

Tim gabungan berusaha memadamkan kebakaran lahan kebun sawit di Desa Bapanggang Raya, Jumat (2/2/2018). (Istimewa)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupatan Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengimbau masyarakat mewaspadai dan mencegah terjadinya kebakaran lahan meski saat ini masih musim hujan.

"Buktinya, beberapa hari saja tidak hujan, kebakaran lahan kembali terjadi. Wilayah kita ini sebagian merupakan tanah gambut sehingga cepat kering dan mudah terbakar saat tidak ada hujan," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur, Rihel di Sampit, Minggu.

Jumat (2/2) lalu, Rihel bersama tim gabungan harus berjibaku dengan api yang membakar lahan sekitar dua hektare di Desa Bapanggang Raya Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Tim Balakarcana dan masyarakat desa setempat juga ikut membantu memadamkan api.

Pemadaman dilakukan hingga malam hari karena api sulit dipadamkan. Kebakaran di tanah gambut terjadi hingga ke dalam tanah, meski api permukaan sudah terlihat padam, sehingga pemadaman harus dilakukan berulang-ulang.

Untuk itulah Rihel mengajak masyarakat terus mewaspadai kebakaran lahan. Jika terjadi kebakaran, maka harus segera dipadamkan agar api tidak meluas dan tidak sampai menimbulkan kabut asap.

"Prediksi BMKG memang curah hujan masih tinggi hingga Maret, tapi potensi kebakaran lahan juga ada. Makanya kami mengajak semua pihak untuk mewaspadai kebakaran lahan," ujar Rihel.

Beberapa hari sebelumnya, kebakaran lahan juga terjadi di Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang. Luas lahan yang terbakar diperkirakan lebih dari sepuluh hektare.

Hampir bersamaan, saat itu kebakaran juga terjadi di Kecamatan Pulau Hanaut. Belum diketahui apakah kebakaran lahan itu akibat disengaja atau karena ada faktor lain.

"Kebakaran kemarin itu terjadi di seputar Desa Babaung Penyaguan. Alhamdulillah api sudah berhasil dipadamkan. Luas lahan yang terbakar sekitar 20 hektare," kata Camat Pulau Hanaut, Eddy Mashami.

Kewaspadaan dini sangat dibutuhkan untuk mencegah kebakaran lahan. Bencana kabut asap yang pernah terjadi beberapa tahun lalu diharapkan tidak sampai terjadi lagi karena akan merugikan masyarakat luas, bahkan melumpuhkan aktivitas perekonomian.