Pengelolaan SAKIP di Palangka Raya belum optimal

id Wali Kota Palangka Raya,Dr HM Riban Satia,SAKIP

Pengelolaan SAKIP di Palangka Raya belum optimal

Wali Kota Palangka Raya, Dr HM Riban Satia. (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Pengelolaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang dilaksanakan Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah dinilai belum optimal.

"Untuk nilai pengelolaan SAKIP kita naik cari C di 2016 ke CC atau C dobel pada 2017. Meski kategori ini mendekati B namun masih banyak yang harus disempurnakan pengelolaan SAKIP," kata Wali Kota Palangka Raya Dr.HM Riban Satia di Palangka Raya, Senin.

SAKIP merupakan sistem terintegrasi dari perencanaan, penganggaran, hingga pelaporan meliputi laporan anggaran, kinerja "output" dan "outcome" program pembangunan serta kinerja sasaran.

Dalam setiap program pemerintah, OPD terkait selalu dituntut untuk bersinergi dan bekerja sama dalam menjalankan program tersebut.

Kerja sama yang saling mendukung antar organisasi perangkat daerah dalam menjalankan program Pemerintah juga harus dilakukan berdasar aspek kebersamaan dan keterpaduan.

Untuk itu, Riban menginstruksikan kepada seluruh OPD di kota setempat semakin bersatu dan bersinergi dalam pelaksanaan program pembangunan.

"Penyusunan laporan harus dilaksanakan menyeluruh dan detail sehingga kualitas SAKIP semakin baik. Saya minta tahun 2018 nanti harus lebih baik dari 2017," katanya.

Selain itu, kualitas laporan pelaksanaan program pemerintahan juga harus ditingkatkan.

Pernyataan itu diungkapkan wali kota dua periode ini saat dikonfirmasi terkait penyerahan Laporan Hasil Evaluasi SAKIP tahun 2017 dilakukan Menteri PAN-RB Asman Abnur di Nusa Dua, Bali, Rabu (31/1) lalu.