Kalteng sediakan lahan percontohan padi organik

id Kepala Dinas TPHP Kalteng Sutrisno,padi organik,lahan percontohan padi organik

Kalteng sediakan lahan percontohan padi organik

Kepala Dinas TPHP Kalteng Sutrisno. (Foto Antara Kalteng/Jaya W Manurung)

...Lahan petani di Kalteng ini kan semuanya terkontaminasi bahan kimia. Jadi, lahan seluas 40 ribu hektar itu percontohan menuju padi organik
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah Sutrisno menegaskan bahwa penerapan padi organik tidak mudah karena membutuhkan waktu sehingga saat ini baru disediakan lahan seluas 40 ribu hektare untuk percontohan.

Penyediaan seluas 40 ribu hektare tersebut karena lahan milik petani di Kalteng yang ada sekarang ini belum dapat dipergunakan untuk menanam padi organik, kata Sutrisno di Palangka Raya, Selasa.

"Padi organik itu 100 persen bebas unsur kimia. Lahan petani di Kalteng ini kan semuanya terkontaminasi bahan kimia. Jadi, lahan seluas 40 ribu hektar itu percontohan menuju padi organik," tambahnya.

Kementerian Pertanian pada tahun 2018 informasinya telah mengalokasikan anggaran untuk membantu mengoptimalkan lahan seluas 40 ribu hektar yang tersebar di beberapa kabupaten di Kalteng sebagai percontohan menuju padi organik.

Sutrisno mengatakan anggaran tersebut nantinya dipergunakan untuk memastikan bahwa 40 ribu hektare sudah dapat ditanami padi organik. Sebab, perlu ada pencucian lahan agar bebas dari unsur kimia, pupuk urea, dan lainnya.

"Namanya padi organik itu, bukan hanya tanah tapi sumber airnya pun harus benar-benar bebas unsur kimia. Jadi, satu hamparan itu harus benar-benar padi organik. Tidak bisa di sini padi organik, di sebelahnya tidak. Tidak bisa seperti itu," bebernya.

Sementara untuk lahan seluas 300 ribu hektare yang pernah disampaikan dan diminta Kementan kepada Pemprov Kalteng, sampai sekarang ini masih berproses dan menunggu pelepasan kawasan hutan dari Pemerintah Pusat.

Ia mengatakan seluas 300 ribu hektare itu belum ada aktivitas fisik karena masih menunggu pelepasan kawasan hutan. Sembari menunggu pelepasan kawasan tersebu sehingga lahan 40 ribu hektare tersebut disediakan.

"Penyediaan itu juga sebagai upaya menyesuaikan keinginan Kementan bahwa perlu ada pembelajaran bagi masyarakat dalam melaksanakan padi organik," demikian Sutrisno.