Muara Teweh 'dibanjiri' buah durian

id banjir buah durian,durian,muara teweh ,Muara Teweh dibanjiri buah durian

Muara Teweh 'dibanjiri' buah durian

Sejumlah pedagang durian memggunakan perahu kecil di Sungai Barito menunggu pembeli di Muara Teweh. (Foto Antara Kalteng/Kasriadi)

...harga durian yang dijual di sejumlah kawasan di Muara Teweh bervariasi antara Rp10.000 per buah sampai Rp30 ribu/buah
Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Buah durian dalam sepekan terakhir ini mulai membanjiri sejumlah kawasan perdagangan di Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.

"Buah durian ini didatangkan dari sejumlah desa yang dibawa menggunakan angkutan sungai dan darat," kata seorang warga Desa Nihan Kecamatan Lahei Barat, Agus, ketika berada di Muara Teweh, Kamis.

Warga yang tinggal di pedalaman Kabupaten Barito ini membawa ratusan durian bersama warga lainnya dengan menggunakan kendaraan bermotor, untuk dijual di Muara Teweh.

Menurut dia, harga durian yang dijual di sejumlah kawasan di Muara Teweh bervariasi antara Rp10.000 per buah sampai Rp30 ribu/buah.

"Mungkin kalau semua desa panen durian, harganya turun bahkan hanya Rp5.000/buah. Ini terhitung murah dibandingkan sebelumnya," jelasnya.

Selain menggunakan angkutan darat, sejumlah perahu bermuatan durian juga biasanya bersandar di pinggiran Sungai Butong (anak Sungai Barito), kemudian sejumlah pedagang sudah menunggu untuk membeli durian tersebut.

Seorang warga Muara Teweh, Waway mengatakan musim buha durian tahun ini diperkirakan mencapai `booming`, karena hampir semua desa selain di Kecamatan Teweh Tengah, Lahei, Lahei Barat dan Montallat pohon durian rata-rata berbuah.

"Kami perkirakan tahun ini musim durian mencapai puncaknya atau dengan istilah bahasa masyarakat setempat dengan sebutan `duhian kakas kalu` yakni musim buah durian yang jatuh dari pohon yang sangat banyak," kata dia.

Durian hasil panen di sejumlah desa ini merupakan tanaman yang berusia puluhan tahun dari beberapa jenis lokal dan buah ini merupakan salah satu produk hortikultura unggulan dan dijadikan maskot Kabupaten Barito Utara.

Buah durian ini oleh warga selain disantap langsung, juga dijadikan bahan baku lampuk durian (dodol durian) serta tempuyak atau daging durian yang diolah melalui cara fermentasi untuk disuguhkan sebagai pelengkap lauk saat makan.

Biasanya kalau lagi "booming" duren asal pedalaman Barito ini dijual pedagang ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) dan sejumlah daerah lainnya.