Ini upaya Ditpolair kawal kotak suara diangkut melalui sungai

id Ditpolair Polda Kalteng,Kalimantan Tengah,kotak suara,pilkada

Ini upaya Ditpolair kawal kotak suara diangkut melalui sungai

Personil Dirpolair Polda Kalteng bersama TNI mensimulasikan formasi pengawalan perahu yang digunakan mengangkut kotak suara, Palangka Raya, Sabtu (10/2/18) (Foto Antara Kalteng/jaya wirawana manurung)

Kita memang sengaja membuat gangguan tersebut secara nyata untuk menguji serta melatih kesiapan personil Polri dan TNI dalam mengamankan kotak suara...
Palangka Raya (Kalteng Antaranews) - Direktorat Polisi Air Daerah Kalimantan Tengah mengadakan latihan simulasi pengawalan dan pengamanan serta penyelamatan kotak suara Pemilihan Kepala Daerah tahun 2018 dari tempat pemungutan suara ke kelurahan serta kecamatan yang diangkut melalui sungai.

Simulasi pengamanan yang dipusatkan di Sungai Kahayan Kota Palangka Raya tersebut melibatkan puluhan personil Polri dan TNI serta mengerahkan Kapal Rigid Inflatable Boat (RIB) dan hovercraft hingga rubber boot milik Dirpolair Polda Kalteng, Sabtu.

"Satu unit helikopter milik polisi udara dan perahu bermesin milik masyarakat juga ikut dilibatkan dalam simulasi pengawalan dan pengangkutan kotak suara melalui jalur sungai ini," kata Direktur Polair Polda Kalteng, Kombes Badarudin di sela-sela memimpin latihan.

Simulasi yang diselenggarakan Ditpolair Polda Kalteng dari tanggal 10 sampai 11 Februari 2018 ini dibuat senyata mungkin. Di mana logistik pilkada, baik itu kotak suara maupun kertas suara, terlebih dahulu diterima dari KPU Kota Palangka Raya untuk diantar ke 11 TPS yang tersebar di Kecamatan Rakumpit melalui jalur sungai.

Setelah itu, kotak suara yang telah dicoblos oleh pemilih akan diangkut dari TPS tersebut untuk diantar ke Kecamatan. Namun, karena pengangkutan harus melalui sungai yang sempit dan hanya dapat dilalui perahu kecil, maka saat akan terjadi gangguan dan upaya perampasan kotak suara tersebut.

"Kita memang sengaja membuat gangguan tersebut secara nyata untuk menguji serta melatih kesiapan personil Polri dan TNI dalam mengamankan kotak suara itu," beber Badarudin.

Dirpolair Polda Kalteng ini mengaku berbagai gangguan dapat terjadi saat pemungutan suara Pilkada. Di mana salah satu pasangan calon Pilkada ada yang merasa tidak puas dengan perolehan suara di satu TPS atau wilayah.

"Ini dasar kita sehingga perlu ada simulasi senyata mungkin agar personil siap mengantisipasi berbagai gangguan yang mungkin terjadi. Jadi, semua kotak suara bisa dikawal dan diamankan dengan optimal," demikian Badarudin.