Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Pengurus Kesatuan Umat Islam (KUI) Kalimantan Tengah telah sepakat menunjuk H Katma F Dirun sebagai pelaksana tugas (Plt) sementara organisasi tersebut menggantikan HM Rumsyah Bagan yang saat ini mengundurkan diri sementara selama proses tahapan pemilihan kepala daerah Kota Palangka Raya.
"Kami sudah melakukan rapat dan sepakat, Ketua KUI Kalteng HM Rumsyah Bagan non aktif sementara digantikan dengan Katma F Dirun yang juga merupakan Wakil Ketua I, sehingga jangan ada yang beranggapan bahwa ini keputusan sepihak, melainkan keputusan bersama," kata Sekretaris KUI Kalteng, Sajarwan, di Palangka Raya, Rabu.
Menurutnya, HM Rumsyah Bagan mengambil inisiatif mengundurkan diri sementara dari Ketua KUI Kalteng karena yang bersangkutan saat ini ditunjuk sebagai Ketua Tim Pemenangan Pilkada Palangka Raya untuk pasangan calon Tuti Dau-H Rahmadi.
Ia mengatakan, hal itu merupakan salah satu hak politik seseorang, sehingga para pengurus KUI lain juga memberikan apresiasi dengan inisiatif HM Rumsyah Bagan meminta non aktif sementara agar tidak menimbulkan permasalahan lain di organisasi islam.
Sebab KUI adalah tempat berkumpulnya ormas-ormas Islam. Karena itu tidak boleh terlibat politik praktis, apalagi jajaran pengurusnya kalangan intelektual.
"Pada intinya kami tidak mempermasalahkan masalah itu, dan menghormati hak politik seseorang. Jadi kami harap, yang lain juga dapat memahami dan menghormati keputusan tersebut," ucap Jarwan, usai rapat pengurus KUI di Masjid Aqidah.
Beberapa waktu sebelumnya, HM Rumsyah Bagan menyampaikan surat pengunduran sementara dirinya dari KUI Kalteng, hal itu diakibatkan yang bersangkutan saat ini ditunjuk sebagai Ketua Tim Pemenangan Pilkada Palangka Raya untuk pasangan calon Tuti Dau-H Rahmadi.
"Saya kebetulan juga aktif sebagai pengurus partai Gerindra Kalteng, dan saat ini ditunjuk oleh kawan-kawan menjadi Ketua Tim Pemenangan Tuti Dau-H Rahmadi. Oleh karena itu, saya berinisiatif untuk menonaktifkan diri sebagai Ketua KUI Kalteng" ujar Rumsyah.
Ia mengatakan meski di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) juga tidak mengharuskan pengurus yang terlibat politik harus mundur, namun demi sterilisasi KUI dari politik ia harus mengundurkan diri untuk sementara.
"Dalam AD/ART tidak ada larangan, jika pengurus mengikuti kegiatan partai. Tapi sebagai mana tekad kami, KUI tidak boleh masuk atau terjerumus dalam politik jadi saya lebih memilih non akif sementara," demikian Rumsyah
