Pertumbuhan Perekonomian Kotim masih didominasi perusahaan besar

id H Burhanudin,Perekonomian Kotim,Bappeda Kotim

Pertumbuhan Perekonomian Kotim masih didominasi perusahaan besar

Kepala Bappeda Kotim, H Burhanudin menyampaikan paparan saat konsultasi publik, Rabu (14/2/2018). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, cukup tinggi bahkan menjadi barometer di provinsi ini, namun pertumbuhan itu masih didominasi aktivitas perusahaan besar.

"Pertumbuhan ekonomi Kotawaringin Timur masih didongkrak perusahaan besar. Ini memang perlu solusi dan perhatian semua pihak agar bagaimana supaya perekonomian justru didominasi ekonomi masyarakat atau ekonomi kerakyatan," Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kotawaringin Timur H Burhanudin di Sampit, Rabu.

Informasi itu diungkapkan Burhanudin saat konsultasi publik rancangan awal rencana kerja pembangunan daerah tahun 2019. Kegiatan itu dihadiri sekitar 400 peserta yang terdiri pimpinan dan staf perwakilan seluruh satuan organisasi perangkat daerah, pengusaha, praktisi hukum, akademisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi kepemudaan dan lainnya.

Burhanudin menyebutkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, target laju pertumbuhan ekonomi tahun 2016 sebesar 7,65 persen dan capaiannya melampaui target yaitu 7,95 persen. Pertumbuhan ekonomi tahun 2017 lalu diyakini juga cukup tinggi.

Pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Kotawaringin Timur tahun 2016 meliputi sektor industri pengolahan sebesar 22,85 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan 22,45 persen, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 18,31 persen, konstruksi 9,6 persen, transportasi dan perdagangan 9,58 persen, pertambangan dan penggalian 5,27 persen, jasa keuangan dan asuransi 3,64 persen, jasa pendidikan 2,59 persen dan lapangan usaha yang lain 7,21 persen.

Laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi setiap tahun sangat menggembirakan. Namun pemerintah daerah berharap, minimal terjadi keseimbangan antara ekonomi makro dan mikro sehingga terjadi pemerataan.

"Kalau ekonomi kerakyatan yang meningkat maka dampaknya sangat positif terhadap pengentasan pengangguran dan kemiskinan. Pemerintah daerah berupaya menigkatkan perekonomian dan kualitasnya dengan memprioritaskan keberpihakan kepada masyarakat," sambung Burhanudin.

Pemerintah kabupaten melalui intansi terkait menjalankan berbagai program untuk mendukung bangkitnya ekonomi kerakyatan. Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dibantu mengembangkan usaha agar mandiri dan maju sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.